‘Pembantaian di Indonesia 1965-1966’ Jadi Awal Munculnya #BoikotWikipedia

Boikot Wikipedia

Ngelmu.co – Informasi soal PKI di Wikipedia, berjudul ‘Pembantaian di Indonesia 1965-1966’, menjadi awal munculnya #BoikotWikipedia, di media sosial, khususnya Twitter, sejak Rabu (3/6) malam. Pasalnya, artikel tersebut dinilai menyesatkan, karena menyebut PKI sebagai korban.

Lebih lanjut, dalam tulisan itu, Presiden ke-2 RI, Soeharto, justru disebut sebagai otak dari peristiwa G30S/PKI.

Publik pun langsung ramai menaikkan tagar Boikot Wikipedia, hingga sempat masuk trending topic di Indonesia.

Mereka meminta, agar sejarawan dapat segera mengoreksi artikel tersebut.

Salah satunya disampaikan oleh mantan Menpora Roy Suryo.

“Indonesia Negara Demokrasi, sehingga kebebasan berpendapat (orang bisa menulis di Wikipedia, seperti saat ada ‘Sejarah Sunda Empire’ dulu). Namun, apabila ‘sejarah’ yang ditulis berbeda 180 derajat dengan yang sudah diajarkan, sebaiknya sejarawan-sejarawan angkat bicara,” tulis @KRMTRoySuryo2.

Ustaz Tengku Zulkarnain pun melontarkan hal senada.

“Gambar lambang PKI seperti di bawah ini, sudah menghilang dari Wikipedia. Tapi tulisan yang menyudutkan TNI Angkatan Darat, Pak Harto sebagai ‘pelaku dan pemicu’ pembunuhan tahun 1965-1966, masih belum hilang,” kritiknya.

“Naikan terus tagar #BoikotWikipedia yang sudah jadi trending topic,” sambungnya, melalui akun Twitter, @ustadtengkuzul.

Dikutip Ngelmu, Kamis (4/6) sore, tertulis jika keakuratan artikel yang dimaksud, diragukan dan perlu diperiksa ulang.

Penyuntingan artikel oleh pengguna baru pun anonim, juga tidak diizinkan untuk saat ini.

Sebagaimana diatur dalam kebijakan dan log pelindungan.

Meski sebagian pihak mengingatkan, jika Wikipedia, adalah open source yang artinya bisa diubah oleh semua orang.

Di mana sebagai sumber, kebenarannya tidak bisa dianggap mutlak.

Terselipnya sejarah keliru dalam artikel yang diperdebatkan, tetap disayangkan oleh berbagai pihak.

“Sejak bahasa mudik dan pulkam artinya udah beda, malah sekarang ada penyelewangan fakta sejarah di Wikipedia, ini sangat ekstrem,” kata warganet, Fachrul Fauzi.

“Emang wiki gampang banget disunting macem-macem. Jadi, mohon para sejarawan, ubah-lah ke fakta yang sesungguhnya, biar gak menimbulkan kesesatan informasi,” pungkasnya.