Pemilu 2019 Telan 119 Korban Jiwa, Presiden PKS: “Ini Tragedi Nasional”

Ngelmu.co – Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 meninggalan catatan suram. Bagaimana tidak, 119 jiwa melayang dan 584 jatuh sakit. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Sohibul Iman ikut berduka atas meninggalnya para petugas KPPS yang telah berjuang menyelenggarakan pemilu.

Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan tragedi nasional yang membuat semua orang ikut berduka.

“Ini tragedi nasional. Kita semua ikut berduka cita dengan wafatnya para pahlawan demokrasi yang telah berjuang keras menyelenggarakan pemilu,” papar Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (24/4).

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini mengajak seluruh pemangku kepentingan di negeri ini untuk sama-sama melakukan evaluasi total, terkait penyelenggaraan pemilu serentak dengan sistem proposional dengan terbuka seperti saat ini.

Menurut Sohibul, pemilu serentak, Pileg dan Pilpres dengan sistem seperti sekarang tentu membebani penyelenggara di tingkat bawah.

“Sementara sistem proporsional terbuka mengakibatkan ‘pasar bebas’ yang menguras sumberdaya partai. Kita bisa evaluasi dengan kembali ke sistem proporsional tertutup,” ujar Sohibul.

Mantan rektor Universitas Paramadina ini pun mengusulkan agar kedepan dipikirkan terkait opsi penggunaan teknologi informasi dalam menyelenggarakan pemilu.

“Penggunaan teknologi informasi E-voting seperti yang sudah berjalan di India bisa jadi opsi yang bisa kita kaji bersama. Tentunya kebijakan ini butuh investasi baik dari sisi infrastruktur maupun SDM nya,”ujarnya.

Penggunaan E-voting, kata Sohibul, juga bisa dibarengi gagasan pembiayaan saksi oleh negara sehingga biaya politik yang tinggi bisa ditekan dan pengawalan suara lebih efektif efesien.

Sohibul Iman juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya beberapa orang saksi PKS atau putra putri Saksi PKS yang meninggal saat menjalankan tugas mengawal suara di TPS.

“Saya baru menjenguk salah seorang korban di desa Citarik, Sukabumi. Namanya pak Maman, usia 42 tahun. Saksi PKS yang luar biasa bertanggung jawab. Beliau meninggal saat menjalankan tugasnya mengawal suara di TPS. Semoga Allah SWT menerima amal baik beliau dan keluarganya diberikan kesabaran,” tutupnya.

Maman mengalami kecelakaan ketika hendak bertugas menjadi saksi PKS di TPS. Selain menyampaikan dukacita ke keluarga, Sohibul Iman juga memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.