Berita  

Pemprov DKI Unggah Fakta Banjir Jakarta dalam Angka

Pemprov DKI Unggah Fakta Banjir Jakarta dalam Angka

Ngelmu.coBanjir yang terjadi di DKI Jakarta sejatinya bukanlah hal baru. Bahkan, banjir Jakarta sudah terjadi sejak zaman VOC hingga saat ini.

Seluruh gubernur yang pernah menjabat pun, harus mengahadapi persoalan ini. Data peristiwa banjir yang melanda Jakarta dibagikan oleh Pemerintah Provinsi DKI melalui Instargam resminya.

Rangkuman tersebut menunjukkan peristiwa banjir dalam 19 tahun terakhir, terhitung dari tahun 2002 atau sejak Sutiyoso menjabat sebagai gubernur hingga 2021, di masa kepemimpinan Anies Baswedan.

2 Februari 2002

Berdasarkan data tersebut, curah hujan yang terjadi pada 2 Februari 2002 cukup tinggi, yakni sekitar 186 mm per hari. Saat itu, tercatat 353 RW tergenang dan luas area tergenang sebesar 168 kilometer persegi dengan total pengungsi 154.270. Banjir yang terjadi kala itu, terdampak di area strategis. Akibatnya, 32 korban banjir meninggal dunia dan waktu suruh genangan 6 hari.

2 Februari 2007

Banjir juga terjadi pada 2 Februari 2007, dengan curah hujan tertinggi, yakni sekitar 240 mm per hari. Akibatnya, sebanyak 955 RW terendam banjir. Luas area yang terdampak saat itu adalah 544 kilometer persegi.

Peristiwa banjir Jakarta tersebut berdampak ke area strategis, dengan jumlah pengungsi sebanyak 276.33 orang, sedangkan korban yang meninggal sebanyak 48 orang. Dengan waktu surut selama 10 hari. Berdasarkan data yang dipaparkan, bajir pada tahun ini tercatat sebagai yang terparah.

17 Januari 2013

Kemudian banjir Jakarta kembali terjadi pada 17 Januari 2013, tercatat curah hujan tertinggi yang melanda Ibu Kota sekitar 100 mm per hari. Adapun jumlah RW yang terendam banjir yakni sebanyak 955 dan luas area tergenang 240 kilometer persegi.

Banjir saat itu juga terdampak ke area strategis. Sedangkan jumlah pengungsi sekitar 90.913 yang tersebar di 1.250 lokasi pengungsian. Korban meninggal dunia tercatat sebanyak 40 orang dan waktu surut genangan 7 hari.

11 Februari 2015

Jumlah RW yang terendam banjir pada 11 Februari 2015 ini tercatat cukup banyak, yaitu sekitar 702 dengan area yang tergenang seluar 281 kilometer persegi, dengan waktu surut selama 7 hari.

1 Januari 2020

Pada awal tahun 2020, tepatnya pada tanggal 1 Januari, curah hujan tertinggi sekitar 377 mm per hari. Banjir tersebut menggenangi 390 RW dan luas area tergenang sekitar 156 kilometer persegi. Saat itu, banjir disebut tidak terdampak ke area strategis. Adapun tercatat jumlah pengungsi sebanyak 36.455 orang yang tersebar di 269 lokasi. Korban meninggal dunia berjumlah 19 orang dan waktu surut genangan 4 hari.

20 Februari 2021

Sementara pada 20 Februari 2021, Pemrpov DKI mencatat curah hujan yang terjadi sekitar 226 mm per hari. Terdapat 113 RW tergenang banjir dan luas area tergenang sekitar 4 kilometer persegi. Banjir disebut tidak berdampak ke area strategis. Hingga kemarin siang pukul 12.00 WIB, tercatat ada 3.311 orang mengungsi yang tersebar di 44 lokasi.

Data yang dipaparkan menyebutkan tidak ada korban meninggal dunia. Namun, berdasarkan laporan, terdapat lima korban banjir yang meninggal dunia. Di antaranya empat korban anak-anak, sedangkan satu dari lima korban tersebut adalan lansia berusia 67 tahun.

Baca Juga: Anies Ucapkan Belasungkawa Atas Korban Banjir yang Meninggal Dunia

Sebelumnya, banjir masih belum juga surut di sejumlah kawasa di Ibu Kota. Adapun kawasan yang masih terendam banjir hingga hari ini di antaranya Cipinang Melayu (Jaktim), Kebon pala (Jaktim), dan Pondok Karya (Jaksel).