Penembakan terjadi di sebuah trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3/20190. Satu orang meninggal dan beberapa orang lainnya terluka. Polisi, termasuk unit anti-teror, telah dikerahkan ke tempat kejadian yang terjadi di Lapangan 24 Oktober di kota Utrecht.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan sebuah trem berhenti di tengah persimpangan yang dikelilingi oleh kendaraan layanan darurat. Polisi Utrecht mengkonfirmasi ada “beberapa luka-luka” dan mengatakan sedang mengejar pelaku penembakan yang melarikan diri.
Polisi Belanda menduga, pelaku “mungkin memiliki motif teroris” dan mungkin ada lebih dari satu pelaku. Ada laporan serangan juga terjadi di beberapa tempat di seluruh kota, yaitu 25 mil selatan Amsterdam. Sekolah dasar di Utrecht telah dikunci dan semua masjid telah dievakuasi.
Jimmy de Koster seorang saksi mata mengatakan kepada RTV bahwa dia melihat empat pria menembak seorang wanita yang jatuh ke tanah ketika dia berteriak: “Saya tidak melakukan apa-apa.”
“Saya datang dari tempat kerja ketika itu terjadi. Saya berdiri di lampu lalu lintas di alun-alun dan melihat seorang wanita, saya pikir dia berusia antara 20 dan 35,” lanjutnya.
“Pada saat itu aku mendengar pang pang pang tiga kali, empat pria berjalan sangat cepat ke arahnya dan mereka mencoba menyeretnya pergi dan kemudian aku mendengar pang pang pang dan orang-orang itu melepaskan wanita itu lagi.”
Dia mengatakan bahwa orang-orang itu kemudian melarikan diri dari tempat kejadian ke arah yang berbeda.
Saksi mata lain mengatakan kepada NRC bahwa seorang lelaki bangkit dan mulai menembak “dengan senjata besar.”
“Saya berada di belakang trem. Dia menembak, tetapi sepertinya membidik orang-orang yang duduk di bangku – semua orang menunduk,” katanya.
“Kondektur tidak segera membuka pintu. Dua bocah di sebelah saya menendang jendela, jadi saya melarikan diri ke luar. Lebih banyak orang yang melakukannya.”
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengaku “sangat khawatir” dengan insiden ini. (Mirror)
