Pengrusakan Masjid Kembali Terjadi di Bandung, Pelaku Disebut Gangguan Jiwa

Pengrusakan Masjid Kembali Terjadi di Bandung, Pelaku Disebut Gangguan Jiwa

Ngelmu.co – Sebelumnya, Masjid Nurul Jami yang terletak di Jalan Bukit Dago Selatan, Bandung, dirusak oleh orang tak dikenal pada Rabu (23/9/2020).

Hanya berselang dua hari, kasus serupa kembali terjadi di Masjid Al-Muslihun, Jalan Kampung Bengkok, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, pada Jum’at (25/9/2020) dini hari.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kasubag Humas Polrestabes Bandung, AKP Rahayu Mustikaningsih.

Menurutnya, pelaku yang berinisial T, telah melakukan perusakan tempat ibadah, dengan cara melemparkan batu. Sehingga sebagian kaca jendela masjid pecah.

Akibat dari perbuatannya tersebut, T kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka,” ujarnya melalui keterangan yang diterima, Sabtu (26/9).

Menurut keterangan dari para saksi, pada Jum’at (25/9) dini hari, melihat pelaku melemparkan batu ke arah masjid. Hingga membuat jendela pecah.

Mereka juga mengatakan, posisi pelaku saat itu berada sekitar 7 hingga 8 meter dari masjid. Batu yang dilemparkan seukuran kepalan tangan ke arah Masjid Al-Muslihun.

Selain membuat kaca jendela pecah, dari perbuatan yang tak terpuji itu, salah satu jamaah yang sedang berdoa sehabis shalat subuh turut menjadi korban. Beruntungnya, korban tidak mengalami luka yang serius.

Diketahui, pelaku merupakan warga Kecamatan Coblong dan tinggal sendiri di rumah milik orangtuanya. Sehari-hari pelaku bekerja sebagai pencari pasir di sungai yang tak jauh dari Masjid Al-Muslihun.

Baca Juga: Ditikam Pemuda Usai Pimpin Sholat, Imam Masjid Al-Falah Pekanbaru Buka Suara

Rahayu menambahkan, pihak kepolisian mendapatkan keterangan dari kakak pelaku, bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan sejak 2010 silam.

Menurut keterangan sang kakak, hal tersebut terjadi akibat terkena pukulan benda tumpul pad bagian kepala.

Pelaku saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua untuk mendapatkan perawatan, karena pelaku disebut sering mengamuk tanpa sebab.