Berita  

Penjelasan Menag Yaqut soal Pernyataan ‘Doa Semua Agama’

Menag Yaqut Doa Semua Agama
Menteri Agama Yaqut Qoulil Qoumas, dalam seminar dosen IKA PMII, 'Indonesia Emas: Isu dan Tantangan Masa Kini', di UIN Sayyid ali Rahmatullah, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Foto: Antara/Destyan Sujarwoko.

Ngelmu.co – Berbagai pihak, sebelumnya merespons pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menginginkan doa semua agama dibacakan di acara-acara Kemenag.

Maka itu, ia pun memberikan penjelasan lebih lanjut, “Itu ‘kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag.”

Demikian kata Yaqut, usai mengisi seminar pemikiran di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, mengutip Antara, Rabu (7/4).

“Itu pun hanya untuk kegiatan berskala besar,” sambungnya.

“Seperti rapat besar, seperti Munas [musyawarah nasional],” imbuhnya lagi.

Yaqut juga kembali menekankan, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) bukan hanya menaungi satu agama.

Namun, semua agama yang ada, dan diakui di Indonesia.

“Ingat, ini Kementerian Agama,” tegas Yaqut.

“Menaungi semua agama yang diakui di negara ini,” lanjutnya.

“Bukan Kementerian Islam, yang hanya menaungi satu agama Islam saja,” sambungnya lagi.

Itu mengapa, Yaqut merasa, pembacaan ‘doa semua agama’ menjadi perlu.

Tujuannya untuk merepresentasi keterwakilan tiap-tiap pemeluk agama di lingkungan kepegawaian Kemenag.

“[Bukankah] negara ini didirikan oleh banyak agama? Bukan Islam saja,” kata Yaqut.

Pada kesempatan itu, Yaqut juga mencontohkan, pembacaan doa bersama secara Islam yang selalu mengawali munas di lingkungan Kemenag.

Tujuan dari pembacaan doa tersebut, menurutnya, memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Agar pegawai di lingkungan Kemenag, dijauhkan dari perbuatan munkar dan korupsi.

“Orang yang ingat dengan Tuhannya, ia tidak akan berani ‘ngutil’ [mencuri atau korupsi],” ujar Yaqut.

Itulah tujuan doa lintas agama yang Yaqut suarakan, sebagai pengingat, agar masing-masing umat di lingkup Kemenag, tidak korupsi.

“Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu [pegawai] yang beragama Islam saja,” ucapnya.

“Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka ia tidak akan korupsi,” pungkas Yaqut.

Sebagai informasi, berbagai pihak memang merespons pernyataan ‘doa semua agama’ yang keluar dari Menag Yaqut.

Di antaranya Anwar Abbas, Ketua Umum PGI, FKUB Jawa Barat, hingga Ketua Komisi VIII DPR, ikut menanggapi.

Seperti apa tanggapan mereka? Selengkapnya, baca di: Respons Berbagai Pihak Atas Pernyataan ‘Doa Semua Agama’ Menag Yaqut