Penjelasan Plt Kepala RSUD Serang soal Pungli Jasad Tsunami Selat Sunda 

Ngelmu.co – Miris, ada pungli hingga jutaan rupiah untuk mengambil jenazah korban tsunami Selat Sunda. Pungli tersebut diduga dilakukan oleh RSUD Serang, Banten. Bagaimana penjelasan pihak RSUD Serang terkait pungli tersebut?

Diketahui bahwa RSUD Serang diduga melakukan pungli hingga jutaan rupiah terkait pengambilan jenazah korban tsunami Selat Sunda. Salah satu korban jenazah yang kena pungli di RSUD Serang adalah sebuah keluarga asal Duren Sawit, Jakarta Timur. Pungli yang diminta besarannya berbeda-beda.

“Kejadian (pungutan biaya) itu benar terjadi. Mungkin dipikirkan karena korban orang Jakarta, jadi akan mudah diminta uang,” kata Badiamin Sinaga, salah satu keluarga korban, Kamis, 27 Desember 2018, dikutip dari Viva.

Baca juga: Pria ini Sumbang Gajinya untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Serang tersebut dikatakan meminta bayaran atas nama Ruspin Simbolon sebesar Rp3,9 juta untuk biaya pemulasaraan jenazah, formalin dan mobil jenazah. Sela8n itu, jenazah bayi bernama Satria, dikenakan biaya Rp 800 ribu, untuk pemulasaraan jenazah dan formalin. Untuk jenazah atas nama Leo Manulang, dikenakan biaya Rp1,3 juta, untuk biaya pemulasaraan jenazah dan formalin.

“Ada kwitansinya. Jelas tertulis di situ (untuk bayar jenazah). Kalau hanya omong-omong kan tidak ada bukti,” kata Badiamin.

Sementara itu, pihak RSUD Serang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya pungli mencapai jutaan rupiah. Plt Kepala RSUD Serang Sri Nurhayati menyatakan bahwa seharusnya untuk mengurusi jenazah tidak dikenakan biaya. Sri menyatakan akan mencari tahu terlebih dahulu terkait hal itu.

“Saya baru tahu. Harusnya tidak boleh ada pungutan. Tapi saya akan pastikan dulu,” kata Sri.