Berita  

Pentagon Siapkan Skenario Antisipasi Kemungkinan Trump Terapkan Darurat Militer

Pentagon Siapkan Skenario Antisipasi Kemungkinan Trump Terapkan Darurat Militer

Ngelmu.co – Diketahui, secara diam-diam Pentagon telah membahas skenario antisiapi kemungkinan penerapan darurat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, jelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021.

Hal ini sebagaimana yang dilaporkan oleh Newsweek mengutip sumber Departemen Pertahanan yang tidak disebutkan namanya. Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa pejabat Pentagon bersama Kepala Unit Militer yang ditempatkan di lokasi yang tak jauh dari Washington, kini dalam ‘kondisi siaga’.

Terlibat dalam Perencanaan Kontigensi

Sebab, mereka terlibat dalam perencanaan kontigensi rahasia, jika angkatan bersenjata dipanggil untuk menjaga atau memulihkan keterlibatan sipil selama berlangsungnya pelantikan dan masa transisi.

Sumber tersebut juga menambahkan, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, kini Trump memiliki ‘kekutan’ darurat yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Hal ini mungkin akan membuatnya percaya diri, terlebih jika ia mendengarkan dukungan tertentu, bahwa ia memiliki kekuatan yang tidak terbatas dan berada di atas hukum.

Jika digambarkan, darurat militer sebagai paradigm yang salah untuk memikirkan potensi di masa yang akan datang. Sesuatu yang diamini oleh sumber lain yang mencatat tindakan yang mungkin diambil Trump bulan depan “pada saat ini” masih direka-reka oleh siapa pun.

“Meskipun saya yakin bahwa pemimpin militer masih bisa bertindak dengan cerdas, kegilaan belum pernah terjadi sebelumnya dan kemungkinan tidak terbatas,” sumber itu menegaskan seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (26/12/2020).

Salah satu orang dalam menyebutkan, bahwa Trump merupakan orang yang terpesona akan pengungkit rahasia kepresidenan yang tersedia bagianya, memilih apa yang disebut Dokumen Tindakan Darurat Presiden (PEAD).

Di dalam PEAD tersebut termasuk perintah eksekutif, pesan presiden, dan rancangan undang-undang yang didistribusikan ke berbagai departemen dan lembaga pemerintah.

“Salah satu PEAD, Arahan 20, diduga membahas darurat militer,” menurut sumber tersebut.

Arahan Tersebut Akan Mereka Terapkan

Mereka menjelaskan, bahwa arahan tersebut akan mereka terapkan apabila AS menjadi sasaran serangan bersenjata, dihancurkan, dan pekerjaan pemerintah negara bagian serta lokal dilumpuhkan.

“Tentu saja Arahan 20 tidak dapat diterapkan, baik karena kondisi tidak ada dan militer tidak mau berjalan”, sumber itu menunjukkan.

Ia menambahkan, bagaimanapun, bahwa bahaya terbesar adalah keberadaan lapisan arahan rahasia mungkin menyampaikan kesan kekuasaan dan otoritas yang tidak benar-benar ada di masa damai.

Pernyataan itu mengikuti mantan Penasihat Keamanan Nasional untuk presiden AS, Jenderal Michael Flynn. Ia mengatakan kepada Newsmax pekan lalu bahwa Trump harus memberlakukan darurat militer di enam negara bagian dan mengambil kemampuan militer dalam upaya untuk menjalankan kembali pemilu 3 November.

“Presiden harus merencanakan setiap kemungkinan karena kami tidak dapat membiarkan pemilu ini dan integritas pemilu kami berjalan sebagaimana adanya,” tambah Flynn.

Baca Juga: Biden Butuh 6 Electoral Votes Lagi untuk Menang, Trump Minta Penghitungan Suara Dihentikan

Namun Trump sendiri menolak laporan media bahwa dia mempertimbangkan untuk memberlakukan darurat militer dalam upaya mengubah hasil pemilihan presiden 3 November. Ia menyebutnya sebagai “berita palsu”.