Berita  

Penuhi Tuntutan Massa, Presiden Kirgistan Mengundurkan Diri

Presiden Kirgistan Mengundurkan Diri

Ngelmu.co – Memenuhi tuntutan massa, Sooronbay Jeenbekov, mundur dari kursi Presiden Kirgistan. Hal itu ia lakukan, demi menghindari pertumpahan darah, atas demo yang sudah berlangsung selama beberapa hari belakangan.

“Saya tidak ingin dalam sejarah, sebagai presiden, yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri,” kata Jeenbekov, dalam rilisnya, seperti dilansir BBC, Kamis (15/10).

Sebagai informasi, sejak pemilihan parlemen, Ahad, 4 Oktober 2020, Kirgistan, mengalami krisis.

Demonstran meminta, pejabat Pemilu, membatalkan hasilnya.

Dalam sejarah Kirgistan, peristiwa ini menjadikan Jeenbekov, sebagai presiden ketiga yang memutuskan mundur karena meningkatnya aksi massa.

Presiden yang berkuasa sejak 2017, itu menyerukan perdamaian, karena negara tengah di ambang konflik.

“Militer dan pasukan keamanan, jelas akan menggunakan senjata, guna melindungi bangunan negara. Darah pun terancam tertumpah,” tutur Jeenbekov.

“Karena itu, saya meminta kepada kedua belah pihak, untuk tidak jatuh ke dalam provokasi,” sambungnya.

Baca Juga: Kondisi Negara Memburuk, 9 Menkes Ini Rela Lepas Jabatan

Jeenbekov, juga menyerukan kepada Perdana Menteri (PM) Sadyr Japarov, untuk menarik pendukung mereka dari ibu kota Bishkek.

Kerusuhan mulai terjadi, setelah massa oposisi, memenuhi jalanan Bishkek, dan menyerbu bangunan pemerintah.

Mereka menuntut dua hal, yakni pemilihan ulang, dan pengunduran diri presiden, karena menganggap Jeenbekov, sangat memihak Rusia.

Pemilu, kata Massa, telah dicurangi. Klaim yang didukung oleh kelompok pemantau internasional menjadi ‘perhatian besar mereka’.

Lebih dari 1.200 orang terluka, dan satu di antaranya, dikabarkan tewas, dalam kerusuhan yang sudah memasuki pekan kedua ini.

Pada Rabu (14/10) lalu, Jeenbekov, menyetujui pelantikan Japarov, setelah parlemen meloloskannya hingga dua kali.

Japarov, merupakan seorang nasionalis yang sedang menjalani hukuman penjara, tetapi dibebaskan oleh pendukungnya, pekan lalu.

Sesuai aturan, ketua parlemen, akan menjadi kepala negara sementara.

Namun, pendukung Japarov, juga memintanya untuk mundur. Situasi tersebut dapat membuat PM Japarov, menjadi satu-satunya penguasa di Kirgistan.

Kabar mundurnya Jeenbekov, yang sampai tengah masyarakat Indonesia, mendapat tanggapan dari sebagian warganet.

“Presiden Kirgistan, memiliki kapasitas seorang pemimpin dan berani bertangung jawab atas nyawa rakyatnya. Jangan tanya bagaimana dengan negara wkwkland?” cuit @moh_arif_rah.