Berita  

Penyebab Nadia Nadim Mendadak Tinggalkan Studio Siaran Piala Dunia

Nadia Nadim Piala Dunia

Ngelmu.co – Nadia Nadim tengah menyiarkan program Piala Dunia 2022 di Qatar untuk ITV.

Namun, wanita yang juga dikenal sebagai pesepak bola itu mendadak meninggalkan studio siaran.

Penyebab baru diketahui, setelah yang bersangkutan mengunggah potret hitam polos di akun Instagram pribadinya, @nadi9nadim.

Situasi genting-lah yang membuatnya syok, sedih, dan bergegas meninggalkan studio.

Pada Selasa (22/11/2022), Nadia tengah meliput pertandingan Denmark vs Tunisia, langsung dari Qatar.

Pertandingan memang belum selesai, tetapi Nadia, terpaksa meninggalkan studio.

Melalui Instagram-nya, Nadia menyampaikan bahwa penyebabnya adalah karena sang ibu, tewas tertabrak truk.

Berikut selengkapnya, pernyataan Nadia yang Ngelmu kutip pada Kamis, 24 November ini:

Selasa pagi, ibu saya tewas tertabrak truk, saat tengah dalam perjalanan pulang dari gimnasium.

Kata-kata tidak dapat menggambarkan apa yang saya rasa.

Saya telah kehilangan orang yang paling penting dalam hidup, dan itu terjadi begitu tiba-tiba, tidak terduga.

Ibu baru berusia 57 tahun. Seorang pejuang yang telah berjuang untuk tiap jengkal hidupnya.

Ibu tidak hanya memberi saya hidup sekali, tetapi dua kali, dan semua saya pun kita adalah karenanya.

Saya telah kehilangan rumah, dan saya tahu, tidak akan ada hal yang sama rasanya.

Hidup ini tidak adil, dan saya tidak mengerti, mengapa [harus] ibu, dan mengapa [harus] seperti ini.

Aku mencintaimu, Bu. Sampai jumpa lagi. ❤️

Baca Juga:

Terpisah, pihak ITV mengucapkan simpati serta dukacita untuk Nadia.

“ITV, khususnya mereka yang bekerja dengan Nadia di Qatar, ataupun perusahaan–lebih luas–sangat terkejut dan sedih dengan berita tragis ini.”

“Kami akan mendukung Nadia, serta memberikan seluruh simpati untuknya dan juga orang-orang terdekat Nadia, dalam masa sulit ini.”

Sekilas tentang Nadia Nadim

Nadia yang lahir pada 2 Januari 1988 di Herat, Afghanistan, harus kehilangan ayahnya saat masih usia 11 tahun.

Sang ayah dibunuh oleh Taliban.

Bersama ibu dan keempat saudara perempuannya, Nadia kemudian meninggalkan Afghanistan.

Mereka yang hendak mengungsi ke Inggris, justru tiba di Denmark, dan mulai saat itulah, Nadia jatuh cinta dengan sepak bola.

Nadia memulai karier profesionalnya di tahun 2005; bersama B52 Aalborg.

Lalu, Nadia juga membela beberapa klub, termasuk Manchester City dan Paris Saint-Germain.

Di level timnas, Nadia sudah tampil 103 kali sebagai kapten Denmark, dan mencetak 38 gol.

Sementara total gol yang sudah dicetaknya untuk klub dan timnas adalah 228.

Nadia bukan cuma bersinar di lapangan. Ia juga berhasil menuntaskan studinya sebagai dokter dengan kuliah selama 5 tahun.

Meski sibuk sebagai pesepak bola, Nadia tetap menjalani kuliahnya–bidang bedah plastik rekonstruktif–di Aarhus University.

Selain itu, Nadia juga dikenal sebagai poliglot, karena kepandaiannya berbicara dalam 11 bahasa.