Berita  

Pernah Sebut Masker Hanya untuk yang Sakit, Kini Menkes Terawan Memakainya

Menkes Terawan Pakai Masker

Ngelmu.co – Sempat heran ketika para wartawan menggunakan masker saat mewawancarainya, di RSPI Sulianti Saroso, beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan jika kain penutup mulut dan hidung itu, seharusnya hanya digunakan oleh mereka yang sakit. Maka jika seseorang sedang sehat dan imun-nya kuat, tak perlu memakai masker.

Pada kesempatan lain, Terawan juga menilai, penggunaan pada orang sehat hanya akan menyebabkan harga masker jadi melambung tinggi.

“Masker [mahal]? Salahmu sendiri, kok beli, ya. Enggak usah [pakai]. Masker untuk yang sakit,” tuturnya, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, seperti dilansir Kumparan, Sabtu (15/2) lalu.

Tetapi potret berbeda justru nampak dari Terawan, pada Senin (23/3) kemarin.

Mendampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, di acara yang berlokasi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Terawan nampak menggunakan masker, bahkan lengkap dengan sarung tangan.

Pada kesempatan itu, Prabowo menerima kiriman alat kesehatan bantuan dari Cina, secara simbolis.

Mereka juga menyambut kedatangan Personel TNI yang sebelumnya diterbangkan dengan pesawat Hercules TNI AU dari Shanghai.

Selain Terawan, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid; Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko; dan jajaran anggota TNI juga hadir.

Semuanya memang memakai masker dan sarung tangan. Jadi mungkin saja, itu merupakan cara untuk mengantisipasi virus Corona, terkait kepulangan personel dari Shanghai.

Baca Juga: Perbedaan Menkes Terawan dan WHO soal Tingkat Kematian Flu Lebih Tinggi dari Virus Corona

Sebab sebelumnya, Terawan selalu menyebut, jika pemakaian masker hanya untuk orang sakit, sesuai keputusan WHO.

“Tetap keputusannya dari WHO, yang sakit yang pakai masker, yang sehat enggak usah,” ujarnya.

Apa yang disampaikan Terawan, memang sejalan dengan panduan WHO.

Dalam dokumen tiga halaman yang diterbitkan WHO pada 29 Januari lalu, penggunaan masker untuk orang yang tak memiliki gejala COVID-19, justru akan menyebabkan biaya tak perlu, membebani anggaran pengadaan barang.

“Serta membuat rasa aman palsu yang dapat membuat orang mengabaikan langkah penting lainnya seperti praktik kebersihan tangan,” jelas WHO.

“Selanjutnya, penggunaan masker yang tidak tepat, justru dapat menghambat ke-efektifannya untuk mengurangi risiko penularan,” sambung keterangan yang bisa dilihat di sini.

Maka WHO menyarankan, penggunaan masker bagi yang sehat, hanya ketika sedang merawat pasien COVID-19, tanpa melupakan pentingnya mencuci tangan dan hidup bersih.