Berita  

Warganet Merasa Pertalite Makin Boros Usai Harga Naik, Apa Iya?

Pertalite Makin Boros

Ngelmu.co – Melalui berbagai media sosial–khususnya Twitter–warganet menyampaikan keluh kesah mereka terkait BBM [bahan bakar minyak] jenis RON 90 atau Pertalite.

Seperti diketahui, 3 September lalu, pemerintah ‘kan resmi menaikkan harga Pertalite; dari Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter.

Setelah harganya naik, beberapa pengguna Pertalite, mengaku merasa pemakaian BBM mereka menjadi lebih boros dari biasanya.

Berikut di antaranya:

@haloholaheii: Enggak tahu kenapa, entah aku saja atau gimana. Pakai Pertalite, sekarang boros banget. Biasanya enggak pernah gini. Apa kualitasnya diturunin? Kalau gini caranya, ya, rugi 😑 mendingan sekalian Pertamax, saja. Haduh.

@bread_selling: Kok akhir-akhir ini si Black Angel [motor] boros banget. Biasa isi full Pertalite, bisa buat 3 tarikan, sekarang 2 tarikan. 🤦🤦🤦 Kagak tahu apa dia, Pertalite harganya sudah naik.

@jilulisme: Ada yang ngerasa Pertalite, makin boros enggak, sih? Biasanya isi full tank bisa 5 hari, sekarang 3 hari sudah habis.

Apa kata Pertamina?

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, menegaskan, Pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi.

“Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90), tidak mengalami perubahan spesifikasi,” tuturnya, Selasa (20/9/2022), mengutip Kompas.

Standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia, lanjut Irto, telah sesuai dengan keputusan Dirjen Migas [Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi], yakni:

Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di dalam Negeri.

Baca Juga:

Irto juga menjelaskan, salah satu batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan kamar adalah parameter RVP [Reid Vapour Pressure].

Ia bilang, RVP dari Pertalite, saat ini ataupun sebelum harganya naik, masih dalam batasan yang diizinkan.

“Saat ini, hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari TBBM [terminal bahan bakar minyak] Pertamina, masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa [Kilopascal],” jelas Irto.

Lebih lanjut, soal penguapan, menurutnya memang bisa berubah lebih cepat, kalau temperatur penyimpanan meningkat.

Secara spesifikasi, batasan maksimum penguapan [destilasi] dari Pertalite adalah sebesar 10 persen; dibatasi maksimal 74 derajat Celsius.

“Secara umum, produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celsius,” ujar Irto.

“Artinya, pada saat tempertur 50 derajat Celsius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen,” sambungnya.

“Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya,” imbuhnya lagi.

@ngelmuco Pemerintah resmi menaikkan harga #BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu. Kamu sebagai pengguna #Pertalite, #SolarSubsidi, atau #Pertamax ♬ Breaking News – Breaking News

Jamin Kualitas

Pada kesempatan yang sama, Irto juga menekankan, bahwa Pertamina akan menjamin kualitas.

Melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop.

Mereka berkomitmen untuk menyalurkan produk BBM berkualitas sesuai spesifikasi.

Melalui kontrol kualitas, kata Irto, produk yang tidak sesuai spesifikasi, tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur.

Ia juga sekaligus mengimbau, agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, baik SPBU pun Pertashop.

“Agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya,” tutup Irto.