PKB Yakin Jatah Menteri NU dan Partainya Tidak Digabung

Ngelmu.co – ‘Ribut’ jatah menteri di koalisi Jokowi-Ma’ruf masih terus berlanjut. Kali ini, giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meyakini, jatah kursi menteri untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan partainya akan berbeda.

Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding. Ia menilai demikian, karena NU dan PKB sama-sama bekerja untuk memenangkan Jokowi.

“Saya kira beda ya, kalau ada jatah-jatah pasti beda. Karena NU juga bekerja, PKB sebagai partai juga bekerja, jadi beda,” tuturnya, di Jakarta, Jumat (5/7).

Melansir Viva, Karding menyatakan wajar, jika partai-partai memberi aspirasi soal permintaan jatah kursi menteri, selama keputusan akhir tetap berada di tangan Jokowi.

“Kita tunggu saja seperti apa nanti, apakah mereka ini berasal dari partai atau non-partai. Sementara Pak Jokowi sudah menyatakan, saya tidak ingin membedakan antara profesional dan partai politik, dikotomi itu memang tidak baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Karding mengatakan, Jokowi juga telah menyampaikan jika dirinya ingin menteri eksekutor, yang memiliki kepemimpinan kuat dan manajerial bagus.

“Beliau inginnya juga banyak anak-anak muda hari ini,” ungkapnya.

Ide menteri muda ini pun dinilai, karena Jokowi memimpikan kabinet yang energik. Begitupun dengan kaderisasi kepemimpinan nasional.

“Memang tidak boleh ada terpaku pada satu anak muda atau satu orang, ke depan kita ingin banyak pilihan-pilihan, yang mereka bisa kita pilih, yang salah satunya atau kita ajak bareng-bareng membangun bangsa,” pungkasnya.