Berita  

PKS dan Sikap Hormat kepada Partai Pendukung Jokowi yang Berkeringat

Sikap Hormat

Ngelmu.co – Di saat partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pada Pilpres 2019 lalu, perlahan tapi pasti merapat ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, sikap hormat pada partai pendukung paslon 01, justru membuat PKS memutuskan untuk tetap jadi oposisi.

Sikap Hormat kepada Partai Pendukung Jokowi

Sebelumnya, pertanyaan, ‘Apakah PKS akan tetap menjadi oposisi?’, terus mengalir, setelah Partai Gerindra, yang sebelumnya merupakan oposisi, terlihat semakin dekat dengan Presiden.

PKS pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Pihaknya mengaku, tak ingin mengikuti langkah Gerindra, menuju Istana, karena menghormati partai-partai politik yang mendukung Jokowi-Ma’ruf, dari awal.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini. Ia menjelaskan, partainya tak tergoda untuk mendapatkan posisi di kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Bagi mereka, biarlah kursi-kursi itu diduduki oleh parpol-parpol yang sudah berkeringat sejak awal, memperjuangkan Jokowi-Ma’ruf, di Pilpres 2019.

Sikap Hormat

“PKS tidak ingin masuk kabinet, karena ingin menghormati partai-partai yang berkeringat memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin.

PKS ingin memaksimalkan peran parlemen dalam hal check and balances sesuai konstitusi.

Lagi pula, kami merasa tetap di Pemerintahan Republik Indonesia, karena PKS punya kader-kader terbaik yang menjadi gubernur, bupati, dan wali kota.

Di situ, PKS hadir dan memberikan cinta dan pengabdian untuk Indonesia,” kata Jazuli, seperti dilansir Detik, Ahad (13/10).

Tetap Jadi Oposisi

Konsistensi PKS menjadi oposisi, juga mereka jalankan, demi menyehatkan demokrasi. Seperti yang disampaikan oleh Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

“Demokrasi perlu kekuatan penyeimbang. Publik perlu dilindungi haknya dengan adanya partai yang berada dalam barisan #KamiOposisi, dan #KamiOposisi yang kritis dan konstruktif. Dalam bahasa Pak Sohibul Iman, oposisi loyal,” tuturnya.

Sebelumnya, partai-partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf, memang sempat setengah hati menerima Gerindra, untuk bergabung ke dalam kelompoknya.

Seperti yang disampaikan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Ia sempat menyinggung soal syarat, ketika mengomentari masuknya Gerindra ke ‘pasukan’ Jokowi.

“Katanya mau dukung tanpa syarat, belum berapa lama, sudah berubah pakai syarat,” kata Paloh, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10) lalu.

Namun, Ahad (13/10) malam, Paloh justru menerima kunjungan Prabowo, dan mengaku tak masalah jika Gerindra berubah arah, mendukung Jokowi.