Potret Penjaga Masjidil Haram Khusyuk Berdoa di Multazam⁣

Khusyuk Berdoa di Multazam⁣

Ngelmu.co – Akun Twitter resmi Haramain Info, membagikan potret seorang petugas keamanan Masjidil Haram, Makkah al-Mukarramah, yang sedang khusyuk berdoa di Multazam⁣, seperti dikutip Ngelmu, Senin (9/3). Dengan mata terpejam, ia merapatkan dada, wajah, kedua telapak tangan dan lengannya.

Penjaga Masjidil Haram Khusyuk Berdoa di Multazam⁣

“Penjaga Masjidil Haram, merapat di Multazam⁣. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, menerima semua doa kita,” tulis @HaramainInfo.

Berdoa di Multazam

Multazam merupakan bagian dinding Ka’bah antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.

Secara kebahasaan, Multazam diambil dari kata ‘iltazama’ yang artinya ‘merapatkan’.

Pasalnya, seseorang yang sedang berdoa di Multazam, disunahkan untuk merapatkan dadanya pada lokasi antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.

Terdapat sebuah hadits yang menyebutkan tentang keistimewaan berdoa di Multazam:

“Diriwayatkan dari Amr bin Suaib, dari ayahandanya, ia mengatakan, ‘Aku sedang berthawaf bersama Abdullah (Abdullah bin Umar). Ketika kami berada di belakang Baitullah, aku bertanya, ‘Tidak-kah kamu memohon perlindungan?’

Abdullah pun mengucapkan, ‘Kami berlindung kepada Allah dari panasnya siksaan api neraka.’

Setelah selesai, Abdullah menyalami Hajar Aswad dan berdiri antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Lalu merapatkan dada, wajah, kedua siku, dan kedua telapak tangannya, ‘Seperti inilah aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melakukannya’,” (Sunan Abu Daud dalam Bab Multazam, Hadits No. 1623, Juz 5).

Mengacu pada hadits di atas, dapat dipahami bahwa Multazam merupakan tempat spesial yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, di mana doa-doa yang disampaikan di tempat tersebut, akan di-ijabah oleh-Nya.

Pesan Imam An-Nawawi

Meski sebenarnya, tak ada riwayat tentang doa khusus di Multazam.

Tetapi Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, Juz 1, Halaman 195, menyebutkan doa yang sunah dibaca saat berada di sana:

“Ya Allah, bagi-Mu pujian, (dengan) pujian yang meliputi seluruh anugerahmu. Aku bersyukur pada-Mu atas segala macam pemberian-Mu, baik yang kuketahui pun yang tidak kuketahui, dan atas segala nikmat-Mu, baik yang kuketahui pun yang tidak kuketahui, dan atas segalanya.

Ya Allah, sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan pada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk, lindungi pula aku dari segala keburukan, cukupi aku dengan segala yang Kau berikan kepadaku, dan berkahi aku dalam rezeki tersebut.

Ya Allah, jadikan aku sebagai tebusan yang terbaik terhadap-Mu, dan tetapkan aku pada jalan yang istiqamah, hingga aku kelak bertemu dengan-Mu, wahai Tuhan semesta alam,”.

Baca Juga: Ketika Doa Nabi Ibrahim Terkabul Setelah 3.000 Tahun

Terlepas dari potret mengharukan tadi, diketahui saat ini suasana di sekitar Ka’bah, memang tak seperti biasanya.

Sebab, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan untuk membatasi aktivitas, terkait mewabahnya virus Corona (COVID-19).

Artinya, saat ini tak mudah bagi siapapun untuk mendekat dengan Ka’bah, apalagi berdoa di Multazam, seperti yang dilakukan petugas keamanan itu.

Pasalnya, sekeliling Ka’bah, saat ini sedang dipasang pagar pembatas.

Semua dilakukan sebagai upaya terbaik pemerintah setempat, menangani wabah yang ada agar tak semakin menyebar.

Namun, area Mataf tempat Tawaf di sekeliling Ka’bah, sudah kembali dibuka untuk beribadah.

 

Allahumma robbinnas isyfi antasy-syafi. Allahumma azhibil ba’sa.

Wallahu a’lam.