Berita  

Potret Terkini Wuhan, Kota Asal Virus Corona

Wuhan Original Epicentre Covid Corona
Orang-orang di kelab malam, Wuhan, Hubei, Cina, 12 Desember 2020. REUTERS/Aly Song

Ngelmu.co – Kerap disebut sebagai kota asal virus Corona, Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei, Cina, kini menampakkan potret luar biasa.

Setelah lebih dari tujuh bulan berjuang melawan COVID-19, episentrum pertama di Cina itu mencabut penerapan lockdown ketat.

Wuhan, Hubei, Cina, 12 Desember 2020. REUTERS/Aly Song

Kini, sudah banyak warganya yang beraktivitas seperti biasa. Para pemudanya bahkan sudah tak lagi khawatir, meski berkerumun tanpa masker.

“Setelah mengalami gelombang pertama epidemi di Wuhan, dan kemudian pembebasan, saya merasa seperti menjalani kehidupan kedua.”

Demikian akuan salah satu pemuda, Zhang Qiong (29), yang bekerja di sebuah toko tekstil, mengutip Reuters, Kamis (17/12).

Wuhan, Hubei, Cina, 12 Desember 2020. REUTERS/Aly Song

Potret ini jelas berbeda dengan banyak kota di dunia yang masih berjuang keras untuk ‘lepas’ dari bayang-bayang COVID-19.

Pemuda Wuhan, justru asyik berkerumun, makan di pinggir jalan, dan juga memadati klub malam.

Wuhan, memang belum melaporkan penularan kasus baru COVID-19 secara lokal, sejak 10 Mei lalu.

Meski sebelumnya, kota berpenduduk 11 juta itu menerapkan penutupan dari seluruh Cina, per 23 Januari.

Mereka yang mendirikan blok jalan, juga melarang pesawat, kereta api, dan bus untuk memasuki kota.

Setidaknya, hampir 3.900 dari 4.634 kematian akibat COVID-19 di Cina, terjadi di Wuhan.

“Selama masa epidemi, Wuhan, benar-benar kota yang mati,” akuan pengunjung keramaian lainnya, Yi Yi.

“Sekarang, semua orang keluar untuk makan dan bersenang-senang,” imbuhnya.

Namun, meski kehidupan malam berkembang pesat, pemilik bisnis dan restoran di Wuhan, mengaku masih butuh waktu untuk pulih.

Sebab, lockdown, telah membuat bisnis mereka anjlok.

Baca Juga: Dikritik Dunia soal Pool Party, Cina: Wuhan Telah Memenangkan Perang Lawan Epidemi

Terlepas dari itu, menjelang setahun setelah COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, 12 hingga 15 pakar yang tergabung dalam tim WHO, bersiap pergi ke Wuhan.

Tujuan mereka tak lain untuk memeriksa bukti-bukti, termasuk sampel manusia dan hewan yang telah tim kumpulkan, guna mengembangkan penelitian awal.

Thea Fischer, salah satu anggota dari Denmark, menyebut tim-nya akan berangkat tepat setelah pergantian tahun.

Menjalani sebuah misi selama enam pekan, termasuk dua pekan untuk karantina setibanya di sana.

“Fase pertama seharusnya sudah selesai sekarang, sesuai dengan kerangka acuan. Kita seharusnya sudah mendapatkan sejumlah hasil.”

“Jika hal itu kami peroleh saat tiba di Cina, tentu saja akan sangat bagus. Artinya kita sudah berada di fase kedua (penyelidikan).”

Sementara seorang diplomat Barat, juga mengatakan bahwa tim tersebut, diperkirakan berangkat pada awal tahun 2021.

Menjelang pertemuan dewan eksekutif WHO pada 18 Januari, “Ada tekanan kuat terhadap Cina dan WHO.”