Berita  

Prabowo: Banyak Hoaks di Tengah Demo, Hingga Yakin Ada Dalang Kerusuhan

Prabowo Hoaks Demo Dalang Kerusuhan

Ngelmu.co – Menanggapi demo penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker), Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menilai banyak hoaks bertebaran di tengahnya. Ia, juga meyakini ada dalang di balik kerusuhan yang terjadi.

Banyak Hoaks di Mana-mana

“Jadi, banyak sekarang ini, yang kemarin demo itu, belum baca hasil Omnibus Law, itu, dan banyak hoaks, banyak hoaks di mana-mana.”

“Seolah ini enggak ada, itu enggak ada, dikurangi, dan saya ingin memberi peringatan, hoaks ini, berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan.”

Demikian disampaikan Prabowo, saat menjalani wawancara khusus, direkam courtesy DPP Partai Gerindra, Senin (12/10) kemarin, seperti dilansir Detik.

Ada Dalang di Balik Kerusuhan

Lebih lanjut, ia meyakini, ada dalang kerusuhan demo menolak Omnibus Law Ciptaker, beberapa waktu lalu.

“Jadi, coba itu, anak-anak itu, pikirkan. Saya enggak yakin ya, itu dari para mahasiswa, dari para pemuda. Ini pasti ada dalangnya, pasti anasir-anasir ini, ya ‘kan?”

“Ini pasti anasir yang dibiayai oleh asing. Enggak mungkin seorang patriot, mau bakar milik rakyat. Kalau mau demo, silakan.”

“Demokrasi itu boleh demo. (Tapi) Masa bakar milik rakyat? Benar, enggak? Kalau sudah begitu, kita harus sangat-sangat waspada. Jadi ini sikap saya,” jelas Prabowo.

“Masa menganjurkan anak-anak muda itu untuk demo? Saya lihat banyak enggak pakai masker, dan kalau pakai masker pun, kita bersentuhan dengan kawannya terlalu deket.”

“Ada Kekuatan-kekuatan Asing”

“Ini ‘kan sebetulnya Anda, mencelakakan anak-anak kita. Ini, yang dalang ini, tidak bertanggung jawab sama sekali. Saya sangat prihatin. Ini ‘kan lagi covid. Cobalah kita sabar, kita atasi dulu, kita perbaiki,” beber Prabowo.

“Saya punya suatu keyakinan, ini justru berasal dari luar negeri. Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia, yang tidak pernah suka Indonesia, aman dan maju.”

“Jadi kadang-kadang, tokoh-tokoh, kita lihat, benar, dia yakin dia benar, tapi dia tidak lakukan sesuatu. Dia tidak sadar, sebetulnya ini permainan orang lain,” sebut Prabowo.

Baca Juga: Polisi Tangkap Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Jam 4 Pagi

Terlepas dari itu, ia, juga membahas soal para pemimpin buruh yang memiliki kewajiban membela kepentingan kelompoknya.

“Kita menyadari, sekarang, bahwa negara dalam keadaan susah. Ini sekarang ini, pandemi COVID-19 ini, sangat berbahaya.”

“Ini wabah dunia, ini katakanlah, menggoncangkan ekonomi dunia. PHK itu di mana-mana, seluruh dunia.”

“Jadi saya paham, buruh merasa paling terkena, dan mereka korban daripada ini semua,” kata Prabowo.

Niat Baik Presiden Jokowi

Ia juga menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi), punya niat baik atas UU Ciptaker.

Ketua Umum Partai Gerindra, itu pun yakin UU Ciptaker, dapat menaikkan angka ekonomi.

“Tapi niat pimpinan, Presiden, niat pemerintah, justru ingin segera mengatasi ini, dan untuk mengatasi ini, dicarilah semua upaya, kiat, untuk mengurangi hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi.”

“Dengan COVID-19 ini, terjadi penurunan drastis di bidang pariwisata. Berarti berapa karyawan hotel yang terancam, atau sudah PHK dan di mana-mana itu?” kata Prabowo.

“Kemudian perusahaan-perusahaan jasa lainnya, jasa angkutan, kemudian permintaan juga turun. Ini semua jadi satu. Tapi memang buruh itu korban. Kita memahami ini, iya ‘kan?”

“Jadi ini kadang-kadang, suatu dilema, katakanlah buah simalakama. Kita mau bantu buruh sekarang, dan semua yang sulit, tidak hanya buruh.”

“Ada orang yang tidak di pabrik, kerja, dia kerja seharian. Tukang gunting rambut, ada tukang kaki lima, soto dan sebagainya. Dengan covid, orang takut, tidak belanja,” beber Prabowo.

Presiden Selalu Bela Rakyat Kecil

Ia, juga yakin, Jokowi, selalu berada di pihak masyarakat kecil.

“Nah, Presiden itu, selalu membela rakyat kecil. Jadi, kalau kita lihat stimulus, semua itu ‘kan maksudnya itu. Nah, kita mengakui, Presiden, juga marah.”

“Beberapa pejabat, birokrat, yang tadi saya singgung, tidak tanggap, bahwa ini keadaan darurat.”

“Jadi mereka itu, kerja mungkin as if… situasi biasa, jadi banyak bantuan-bantuan itu, kurang cepat sampai,” jelas Prabowo.

Maka ia meminta, kaum buruh dan masyarakat, tidak emosional menyikapi UU Ciptaker.

“Ini yang harus disadari oleh teman-teman, kawan-kawan buruh. Jangan emosional, jangan cepat marah, jangan mudah untuk mau bikin aksi massa, sehingga munculnya adalah vandalisme.”

“Kalau nanti yang dibakar sarana umum, itu ‘kan dibangun dengan uang rakyat, untuk kepentingan rakyat. Dibakar,” sebut Prabowo.

“Kita coba, kalau nanti UU ini tidak bagus, kalau pelaksanaannya tidak baik, ya, bawalah ke judicial review, bawalah ke Mahkamah Konstitusi. Sudah berkali-kali, kok, dalam sejarah terjadi,” imbuhnya.

Mayoritas Pendemo Baik

Namun, Prabowo, masih yakin mayoritas pendemo itu baik.

“Marilah kita berpikir dengan tenang, dengan sehat, dengan kekeluargaan. Tapi saya lihat, sebetulnya sebagian besar pendemo itu juga masih baik.”

“Kemarin saya juga agak terperangkap dengan massa, tapi mereka buka jalan. Masih banyak yang apa itu… dadah ke saya.”

“Mungkin dia lihat mobil saya. Bahkan anak-anak itu ada juga yang hormat. Saya kira mereka itu niatnya baik, anak-anak itu, tapi ada yang panas-panasin,” pungkas Prabowo.