Prabowo: Sejak Usia 18 Tahun Saya Sudah Disumpah Membela Pancasila

Ngelmu.co – Memulai debat keempat Capres Pemilu 2019, Prabowo Subianto memaparkan visi dan misinya dalam lingkup pertahanan-keamanan, ideologi, pemerintahan, dan hubungan internasional. Melalui visi dan misi tersebut, Prabowo menegaskan jika dirinya tidak akan ‘membuang’ ideologi Pancasila dari Indonesia, jika dirinya dipercaya menjadi Presiden. Bahkan, dalam debat yang diselenggarakan malam ini di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3), Capres nomor urut 02 itu menyatakan, jika tak ada satu pun yang boleh mengubah Pancasila.

Related image

“Saya sejak berusia 18 tahun, sudah disumpah membela Pancasila. Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945. Kalau ada yang mau mengubah ini, saya akan hadapi dengan semua (kemampuan) yang saya punya,” tegasnya.

[read more]

Saat menyampaikan topik ideologi, Prabowo menyebut bahwa Pancasila adalah ideologi final untuk Indonesia. Sebab, Pancasila adalah hasil kompromi besar para pendiri bangsa untuk menyatukan kelompok etnis, suku, agama-agama besar, budaya, juga bahasa.

“Kompromi ini berhasil. Kami bertekad mempertahankan Pancasila sampai titik terakhir. Karena itu, tidak boleh ada yang mengubah Pancasila. Kalau ada yang mengubahnya, saya akan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan,” imbuh Prabowo meyakinkan.

Ia juga menyampaikan, bahwa demokrasi adalah bentuk keharusan.

“Saya kira, kalau pertahanan, hubungan internasional ini semua harus mencerminkan, merefleksi kekuatan suatu bangsa, ideologi kita Pancasila sudah final. Ini musim politik, biasalah, ada upaya-upaya menuduh saya kurang komit,” tuturnya.

“Demokrasi itu kan keharusan, demokrasi adalah sistem politik dari pada yang ada, sistem yang paling baik. Jadi, kita harus sikapi dengan semangat,” tandasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat calon presiden yang berkompetisi dalam Pemilu 2019, dan diikuti oleh calon presiden nomor urut 01, Jokowi dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Dan menunjuk Metro TV, SCTV, dan Indosiar sebagai media penyelenggara.

[/read]