Berita  

Presiden Malawi, Salah 1 Negara Termiskin Dunia Sumbangkan Gaji untuk Tangani Corona

Peter Mutharika

Ngelmu.co – Malawi merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Berdasarkan data, pada Januari 2019 lalu, mereka berada di urutan ketiga.

Kini, saat wabah virus Corona (COVID-19) menyebar di dunia, Malawi menjadi salah satu yang terkena imbasnya.

Merasa permasalahan ini harus ditangani serius, Presiden Peter Mutharika, para menteri serta wakil yang bekerja di kabinet, sepakat untuk dilakukan pemotongan gaji hingga 10 persen, selama tiga bulan.

Langkah tersebut diambil, sebagai bagian dari upaya melindungi lapangan pekerjaan dan pendapatan rakyat, dunia usaha, kelanjutan rantai pasokan, hingga roda perekonomian.

Dilansir Reuters, hingga Kamis (2/4) lalu, ditemukan tiga kasus positif COVID-19 di Malawi.

Dua hari kemudian, negara di Afrika bagian tenggara berpenduduk sekitar 17 juta jiwa itu, mencatat penambahan kasus positif COVID-19, menjadi empat kasus.

Pada Sabtu (4/4), Mutharika mengumumkan, seiring dengan adanya empat kasus tersebut, pemberian paket bantuan bagi warga akan dilakukan.

Ia juga mengumumkan, pemerintah pusat akan menguji COVID-19, dan melakukan perekrutan 2.000 tenaga medis tambahan.

“Kita butuh tenaga medis yang lebih banyak lagi,” kata Mutharika.

Sejak 23 Maret, Malawi resmi menerapkan status keadaan darurat, dengan menutup seluruh sekolah, hingga waktu yang belum ditentukan. Begitupun dengan semua PNS dan karyawan swasta, diminta bekerja dari rumah.

Malawi menjadi salah satu negara termiskin di dunia, karena lebih dari setengah rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan.

Maka selain memotong gaji pejabat, Mutharika, juga akan membantu usaha kecil dan menengah, termasuk memberlakukan:

  • Keringanan pajak,
  • Menurunkan harga bahan bakar, dan
  • Menambah tunjangan risiko bagi tenaga medis.

Ia juga memerintahkan pasar tembakau untuk tetap buka, demi melindungi petani kecil, serta meningkatkan penerimaan pendapatan negara.

Baca Juga: Wali Kota Padang Donasikan 6 Bulan Gaji untuk Atasi COVID-19

Diketahui, selama ini tembakau memang menjadi tambang pendapatan luar negeri yang utama bagi Malawi.

“Serangan wabah Corona ini, mengganggu ekonomi dan dunia usaha semua negara. Banyak pengusaha yang khawatir dengan situasi ini. Semua khawatir,” kata Mutharika.

Bahkan, Bank Sentral Malawi, diminta untuk berbicara ke semua bank, agar memberi moratorium pembayaran bunga pinjaman bagi usaha kecil dan menengah, selama tiga bulan.

Komisi Perdagangan dan Persaingan Negara, juga diminta untuk mengawasi harga barang serta menghukum tegas siapapun yang sengaja menaikkan harga hingga memberatkan rakyat.

“Pemerintah akan terus memantau situasi ini,” tegas Mutharika.

Bank Sentral Malawi, juga diminta untuk segera meredam pasar valuta asing, guna memastikan ketersediaan valas, dan menjaga stabilitas nilai tukar valuta asing.

Pihaknya juga diingatkan untuk menyiapkan rencana bantuan likuiditas darurat, jika keadaan memburuk.

Di akhir, pemerintah mengatakan pihaknya, juga akan menambah jumlah pinjaman yang dikelola Dana Pengembangan Usaha Malawi, demi membantu usaha mikro, kecil, dan menengah yang terpengaruh COVID-19, hingga senilai 20,69 juta dollar Amerika Serikat.