Berita  

Presiden, Menteri, Hingga Anggota Parlemen Singapura Potong Gaji Demi Bonus Tim Medis COVID-19

Halimah Yacob

Ngelmu.co – Demi bisa memberi bonus kepada para petugas medis serta pejabat publik yang telah menangani persoalan virus Corona (COVID-19) di negaranya, Presiden Singapura, Halimah Yacob, rela memotong satu bulan gajinya.

Potong Gaji Demi Bonus Tim Medis

Pemerintah Singapura juga menginstruksikan kepada seluruh menteri dan anggota parlemen agar melakukan hal serupa.

“Kami sebagai kepemimpinan politik akan melakukan peran untuk menunjukkan solidaritas terhadap sesama warga Singapura,” kata Wakil Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat.

“Dalam beberapa pekan dan bulan ke depan, kita perlu menaruh perhatian terhadap kepercayaan dan solidaritas Singapura,” sambungnya dalam rapat parlemen, seperti dilansir South China Morning Post, Selasa (28/2).

Para petugas medis dan pejabat publik yang selama ini menangani wabah hingga pasien yang terjangkiti virus Corona, akan diberi satu bulan bonus khusus.

“Persatuan seluruh lapisan masyarakat, akan membantu kita di masa-masa sulit ini,” ujar Heng.

Dana Terkumpul Lebih dari 1 Juta Dolar

Usai dilakukan pemotongan gaji seluruh menteri selama satu bulan, terkumpul dana lebih dari satu juta dolar Singapura.

Selain menteri dan anggota parlemen, pejabat publik senior di Negeri Singa itu, juga akan mendapat pengurangan gaji setengah bulan.

Soal gaji pejabat pemerintah tertuang jelas dalam Buku Putih Singapura 2012 lalu.

Baca Juga: Bentuk Penghormatan, Anies Beri Insentif Tertinggi untuk Tim Medis COVID-19 di Jakarta

Pemerintah menjelaskan, gaji menteri tingkat pertama mencapai 1,1 juta dolar Singapura, atau sekitar Rp11,2 miliar, selama setahun dengan bonus sekitar 35 persen dari total gaji.

Berdasarkan dokumen itu, artinya dalam satu bulan, anggota parlemen Singapura menerima tunjangan rata-rata 16 ribu dolar Singapura, atau sekitar Rp164 juta.

Sementara gaji seorang Perdana Menteri, dua kali lipat dari menteri, yakni berkisar 2,2 juta dolar Singapura, atau Rp22,5 miliar, selama satu tahun.

Pemotongan gaji pejabat ini menjadi yang pertama dalam sejarah Singapura.

Dinilai perlu dilakukan, karena munculnya permasalahan ekonomi akibat penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Ketika Masker Dibagikan Gratis di Singapura, Bagaimana di Indonesia?

Sejauh ini, Singapura memiliki 106 kasus virus Corona, dengan 74 pasien di antaranya dinyatakan telah sembuh, termasuk seorang asisten rumah tangga asal Indonesia.

Heng, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, pekan lalu telah mengumumkan bahwa pemerintah telah membuat kebijakan keuangan.

Di mana senilai 6,4 miliar dolar Singapura, akan digunakan untuk membantu memperbaiki perekonomian yang cukup terpengaruh akibat wabah Corona.

Kebijakan tersebut di-arahkan untuk:

  • 800 juta dolar Singapura untuk perawatan kesehatan,
  • 4 miliar dolar untuk bisnis dan pekerja, sedangkan
  • 1,6 miliar lainnya untuk ketahanan rumah tangga dalam mengatasi krisis.

Diinformasikan, virus Corona telah membuat Singapura, menghadapi defisit anggaran terbesar, sejak krisis moneter yang melanda Asia, pada 1997 lalu.

Maka pemerintah, lanjut Heng, juga akan menunda kenaikan pajak barang dan jasa yang sedang di-rundingkan, yakni dari tujuh menjadi sembilan persen.