PSI Tolak Perda Syariah, NU Pasuruan: Itu Partai Anti Agama

 

Pengurus NU meradang. Ucapan Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menolak perda syariah membuat Wakil Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pasuruan, Habib Abubakar Assegaf merespon dengan keras.

“Saya tidak merasa terkejut jika PSI menolak perda-perda yang berbau agama, justru saya merasa umat Islam harus berterima kasih kepada Ketum PSI yang telah terang-terangan membuka identitas partainya sebagai partai ideologis anti-agama,” ujar beliau di kediamannya setelah menerima kunjungan Kapolresta Pasuruan yang baru bersama rombongan, Kamis malam (15/11), seperti dikutip Kumparan.

Dengan tersingkapnya hakikat PSI sebagai partai yang alergi dengan syariat, menjadi mudah bagi umat Islam untuk menyeleksi partai yang akan dipilih.

“Saya akan berkoordinasi dengan para masyayikh dan ulama, (untuk) mengarahkan umat agar tidak terjebak dalam memilih partai-partai politik yang tidak bersahabat dengan Islam,” ujar Habib lagi.

Grace Natalie menyatakan ketidaksetujuannya dengan syariat Islam pada acara Festival 11 dalam rangka memperingati ulang tahun keempat Partai Solidaritas Indonesia pada tanggal 13 November 2018.

Ucapan tersebut mendapat respon yang keras dari banyak pihak. Termasuk politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang membantah pandangan itu. “Indonesia ini negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai-nilai agama selasar serta menjiwai karakter juga budaya Indonesia. Jadi, tidak masalah muatan agama masuk dalam perundang-undangan dan peraturan daerah di Indonesia. Pemerintah sendiri mendukung UU Haji, bahkan dana haji sudah dimanfaatkan pemerintah,” ucapnya.

Bahkan ada warganet yang memplesetkan singkatan PSI dengan Partai Sekuler Islamophobia.