Puasa Senin Kamis: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

Puasa Senin Kamis

Ngelmu.co – Menjadi salah satu puasa sunnah, puasa Senin Kamis memiliki tata cara hingga ‘keajaiban’. Sebagaimana yang ingin Ngelmu, bahas pada kesempatan ini, terkait tata cara, niat, hingga keutamaannya, berdasarkan sejumlah kitab fikih dan hadits.

Dalam fikih manhaji, ditegaskan dalil sunnah puasa puasa Senin Kamis, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:

كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, selalu menjaga puasa Senin dan Kamis,” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi).

Dalam Fikih Islam wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, memasukkan puasa ini ke dalam puasa sunnah yang disepakati para ulama.

“Puasa-puasa sunnah yang disepakati para ulama antara lain, puasa hari Senin dan Kamis, setiap pekan berdasarkan perkataan Usamah bin Zaid:

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, biasa puasa pada hari Senin dan Kamis. Suatu ketika beliau ditanya tentang hal itu, lalu beliau bersabda: ‘Sesungguhnya amal-amal manusia dibeberkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis’.”

Tata Cara Puasa Senin Kamis

Tak berbeda dengan puasa pada umumnya, tata cara puasa Senin Kamis, adalah sebagai berikut:

Niat

Niat puasa Senin Kamis, sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar.

Tetapi jika lupa, karena ini puasa sunnah, dibolehkan berniat pada pagi hari, selama belum makan, minum, pun melakukan tindakan apa pun yang dapat membatalkan puasa.

Dalam hadits, tak ditemukan bagaimana lafadz niat puasa Senin Kamis.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beserta para sahabatnya pun biasa mengerjakan amal dengan niat dalam hati.

Dijelaskan pula pada fikih Islam wa Adilatuhu, semua ulama sepakat, tempat niat adalah hati.

Maka melafalkan niat bukanlah syarat, tetapi jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah, dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.

Namun, menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat, karena tak bersumber dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Lafaz niat puasa Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’ala)

Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah, karena Allah Ta’ala

Lafaz niat puasa Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi ta’ala)

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah, karena Allah Ta’ala

Sahur

Waktu sahur puasa Senin Kamis—sunnah yang jika dilakukan akan mendapat pahala serta keberkahan—sama dengan yang kita jalankan di bulan Ramadhan.

Tahan Diri dari Godaan Hawa Nafsu

Seperti puasa lainnya, puasa ini juga menuntut kita untuk dapat menahan segala godaan hawa nafsu.

Mulai dari makan, minum, berhubungan dengan suami istri, hingga segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Tahan diri juga dari segala yang membatalkan pahala puasa, seperti bohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Berbuka Puasa

Segera berbuka puasa ketika azan Maghrib berkumandang, di-sunnah-kan berbuka dengan yang manis.

Sebagaimana dicontohkan Rasulullah, berbuka dengan kurma (tak mengapa jika tak ada).

Niat Berbuka Puasa Senin Kamis

“Allahumma lakasumtu waika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.”

Artinya: Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu, aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

“Allhamumma laka sumtu wa’ala rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaAllah Ta’ala.”

Artinya: Duhai Allah, untuk-Mu-lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu-lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, Insya Allah.

Kedua bacaan tersebut boleh di-amalkan—mana menurutmu yang lebih mudah dipahami—sama-sama baik, karena yang tak baik adalah ketika berbuka tanpa membaca doa.

Sementara niat puasa Senin Kamis dan puasa ganti—qadha—juga penting untuk diketahui. Mengapa demikian?

QS. Al-Baqarah: 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

QS. Al-Mujadilah: 3-4

وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ۚ ذَٰلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ۖ فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ۚ ذَٰلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۗ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Orang-orang yang menzhihar istri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak, sebelum kedua suami istri itu bercampur…

…Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan…

…Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut, sebelum keduanya bercampur…

…Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin…

…Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.”

QS. Al-Ma’idah: 89

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ ۖ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja…

…maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu…

…atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari…

…yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar)…

…Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”

QS. Al-Ma’idah: 95

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۚ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَٰلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ ۗ عَفَا اللَّهُ عَمَّا سَلَفَ ۚ وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram…

…Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya…

…menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka’bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin…

…atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya…

…Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.”

Meskipun tak ada ayat dalam Al-Qur’an, yang membahas tentang puasa Senin Kamis, secara spesifik.

Niat Puasa Qadha dan Artinya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ghadin ‘an ada-i fardhi ramadhana lillahi ta’ala.)

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk mengqadha (mengganti) puasa wajib Ramadhan, karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Surat Al Mulk: Keutamaan, Tafsir, Bacaan, Lengkap dengan Artinya

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Berikut sejumlah keutamaan yang perlu diketahui, agar kita lebih semangat lagi dalam mengamalkannya:

Senantiasa Dikerjakan oleh Rasulullah

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, senantiasa menjaga puasa Senin Kamis,” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi).

Senin adalah Hari Istimewa

Salah satu keutamaan puasa ini adalah karena Senin merupakan hari yang istimewa, karena pada hari inilah Rasulullah, dilahirkan.

Pada hari Senin pula, Rasulullah, mendapatkan wahyu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Nabi ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau bersabda, ‘Itu adalah hari kelahiranku dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku’,” (HR. Muslim).

Amal Diperlihatkan pada hari Senin-Kamis

Amal-amal diperlihatkan atau dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada hari Senin dan Kamis.

Maka betapa beruntungnya jika ketika itu berlangsung, kita sedang berpuasa.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa,” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi).

“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka Allah Azza wa Jalla, pada hari itu mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun…

…kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, ‘Biarkan keduanya hingga berdamai, biarkan keduanya hingga berdamai’,” (HR. Muslim).

Abu Hurairah berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis…

…lalu ada sahabat yang bertanya tentang hal itu. Maka Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya seluruh amal akan dipersembahkan pada setiap hari Senin dan hari Kamis…

…lalu Allah mengampuni setiap Muslim atau setiap orang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Sebab Allah berfirman: Tangguhkanlah amal kedua orang itu’,” (HR. Ahmad; shahih).

Dibukanya Pintu Surga

Di hari Senin dan Kamis, pintu surga pun dibuka. Ini semakin menunjukkan, betapa mulianya kedua hari itu.

Betapa beruntungnya orang-orang yang berpuasa di hari Senin dan Kamis.

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan,” (HR. Muslim).

Keajaiban Puasa Senin Kamis

Dalam fikih empat madzhab, Syaikh Abdurrahman Al Juzairi, mengungkapkan:

“Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa Senin Kamis, yaitu berpuasa pada setiap hari Senin dan Kamis, setiap pekannya…

…banyak sekali faedah yang akan didapatkan oleh seseorang, jika membiasakan diri melakukan puasa sunnah ini, terutama bagi tubuhnya.”

Kita yang terbiasa mengamalkan puasa ini pun umumnya, memiliki tubuh yang lebih sehat.

Sebab, secara medis, puasa juga terbukti membantu kesehatan pencernaan.

Sementara secara psikologis, puasa juga mampu menjaga emosi, sehingga menjadi lebih stabil.

Kita yang menjalankan ibadah puasa dengan baik, sama dengan berlatih untuk menjadi pribadi yang tak mudah marah.

Dijauhkan pula dari depresi, karena puasa menghadirkan ketenangan serta kebahagiaan dalam jiwa.

Itulah sekiranya pembahasan Ngelmu, soal serba-serbi Puasa Senin Kamis, mulai dari tata cara, niat, hingga keutamaannya.

Semoga bermanfaat, dan kita semua dimudahkan untuk senantiasa dapat mengamalkannya. Aamiin allahumma aamiin.