Berita  

Publik Sepakati Dua Cuitan Sejarawan, ‘Semakin Korup Negara, Semakin…’

Sejarawan JJ Rizal Semakin Korup Negara

Ngelmu.co – Sejarawan JJ Rizal membagikan pandangannya tentang ciri-ciri, jika sebuah negara sedang menuju kerusakan.

Tepatnya, melalui dua cuitan yang ia tulis di akun Twitter pribadinya, @JJRizal, Rabu (5/5).

“Semakin korup negara, semakin sering mempertanyakan nasionalismemu,” tuturnya di awal.

“Semakin korup negara, semakin sering mempertanyakan caramu beragama,” sambung Rizal.

Mendapati pernyataan tersebut, publik pun nampak menyepakati. Salah satu yang menanggapi ialah akun @benisapoedtra.

“Semakin korup negara, semakin sering menggaungkan ‘Saya Indonesia, saya Pancasila’.”

Sementara @acca147, menjawab sembari bertanya, “Nasionalisme, tapi nyataya negara bersikap kolonialisme terhadap rakyatnya. Hahahahaha sopankah begitu?”

Berbeda dengan @bseptian15. Ia menilai, pihak yang menanyakan soal nasionalisme dan cara seseorang beragama adalah, “Politisi dan elite dengan kadernya yang banyak ditangkap KPK.”

“Yang taat beragama dibenci, yang korup disembah,” sahut @sobarifareitodi, miris.

Sedangkan akun @asamlambungnaek, mencoba menjawab, “Kenapa demikian?”

“Tentu saja untuk memastikan banyak rakyat yang tidak nasionalis, sehingga korupsi bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Namun, bagi @vabulousveby, semakin korup sebuah negara, maka akan, “Semakin sering menggoreng isu kadrun, radikal, intoleran.”

Pemilik akun @dickysenda juga ikut berkomentar, “Dibungkus slogan NKRI harga mati.”

“Dan diberi label komunis atau kadrun, buat yang berbeda pendapat atau kritis,” sambungnya.

Baca Juga: Qunut Jadi Salah Satu Pertanyaan Tes Pegawai KPK untuk Lolos ASN, Ini Kata Warganet

Terlepas dari respons netizen, Rizal, memang tak menjelaskan, ke arah mana maksud dari dua cuitannya di atas.

Namun, jika bicara korup, lembaga yang mengurus persoalan ini di Indonesia adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di saat yang bersamaan, kini, KPK juga sedang mendapat sorotan.

Penyebabnya adalah karena beberapa pertanyaan dalam TWK [tes wawasan kebangsaan] yang diterima para pegawai, sebelum penentuan lolos atau tidaknya mereka, alih status menjadi ASN [Aparatur Sipil Negara].

Adapun beberapa pertanyaan dalam TWK yang publik nilai janggal adalah, “Sholat Subuh-nya pakai Qunut atau tidak?”

Termasuk dua pertanyaan lainnya, yakni “Islam-nya, Islam apa?” dan “Kenapa belum menikah?”

Mereka menilai, deretan pertanyaan itu tak masuk akal, sekaligus tidak ada sangkut pautnya dengan bidang kerja KPK.

Selengkapnya, baca di: Qunut Jadi Salah Satu Pertanyaan Tes Pegawai KPK untuk Lolos ASN, Ini Kata Warganet