Rangkuman Ceramah Ustadz Abdul Somad di Pondok Pesantren Sidogiri

Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri dan warga sekitar menghadiri acara pengajian umum dalam rangka Milad 281 Ponpes Sidogiri. Pengajian ini diisi dengan Ceramah Ustadz Abdul Somad, Lc. MA. (UAS) yang memberikan ceramah di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Sidogiri. Acara tersebut diselenggarakan pada malam Ahad (13/08) di Lapangan Utama Pondok Pesantren Sidogiri.

Sebelum hadir di hadapan santri, UAS bersilaturrahim dengan FMKM (Forum Musyawarah Keluarga Muda) Sidogiri.  Kunjungan pendakwah yang dicintai masyarakat Indonesia melalui Ceramahnya Via Youtube ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan ini, juga sekaligus dalam rangka silaturahmi dengan para santri dan masyarakat. Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menguatkan peran santri dalam beragama, berakhlak dan bernegara. “Dalam seumur hidup, baru kali ini bisa ngomong di tengah santri yang pesantrennya sudah berumur 281 tahun,” pungkasnya.

Ustadz Abdul Somad Menyampaikan ceramah yang di rangkum sebagai berikut :

Pada permulaan, Ustadz Abdul Somad  memuji kemandirian Pondok Pesantren Sidogiri. Menurutnya, banyak santri yang cerdas, pintar namun tidak mandiri. Menurutnya, “Dalam kemandirian datanglah barakah,”

Beliau kemudian menyinggung masalah agama yang hanya dijadikan komoditi oleh sebagian oknum, terutama politisi. Agama seakan hanya sebagai pendorong mobil mogok. Ketika mobil tersebut telah menyala dan bisa jalan, maka agama ditinggalkan, ‘good bye’. Terutama saat tahun politik.

Santri, pada Ceramah Ustadz Abdul Somad, tidak harus menjadi kiai dan penceramah semua. Beliau mencontohkan seorang santri yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, namun baca kitabnya bagus. “Terserah kalian mau jadi apa, asal bisa baca kitab,” tegasnya. Beliau juga menghimbau supaya, santri dalam berdakwah tidak memikirkan banyak-sedikitnya audien. Baginya mengajar adalah hal yang paling penting. Saat buka pengajian, yang dipikirkan jangan yang datang sedikit atau banyak, itu urusan Allah.

Pada Ceramah Ustadz Abdul Somad, beliau menggambarkan seorang yang pemancing yang telah berusaha namun belum mendapatkan ikan. Asal sudah berbuat dan berusaha, masalah hasilnya pasrahkan pada Allah. “Urus urusanmu, biarkan Allah urus urusan Dia.” Beliau juga menyarankan agar para santri mengajar jika kelak sudah terjun ke masyarakat. “Silakan berbisnis, tetapi luangkan sedikit waktu untuk mengajar,” harapnya. Hal tersebut senada dengan pesan Masyayikh Sidogiri yang juga menekankan agar para alumni sebisa mungkin mengajar di lingkungannya.

Baca Juga : Berita Terkini Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad mengajak para santri agar istiqamah dan yakin dalam bersikap. Berakar ke bawah dan berpucuk ke atas. Menuturnya Ada 3 hal yang tidak ada dalam tradisi kita; 1. I’rab, 2. Nasab, 3. Sanad. Menurutnya, Islam tidak pernah membunuh seni. Islam datang tidak mengubah kita menjadi Arab.

Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa Pesantren adalah Benteng terakhir kesatuan NKRI. Maka Tidak perlu phobia pada nasionalisme, demikian pula umat lain tak perlu phobia pada Islam. Islam mengajarkan rahmatan lil alamin. Islam memperhatikan segala hal, bahkan urusan larangan kencing di lubang dan menebang pohon. “Sedang pohon saja tidak kami tebang, apalagi kepalamu.”

Menurutnya, Seharusnya Pemimpin mengerti bahasa umat, agar tidak ada gap antara umat dan pemimpin. Ceramah Ustadz Abdul Somad di Ponpes Sidogiri menegaskan kepada para santri, agar menjadi penopang dalam urusan beragama, berbangsa dan bernegara. Jangan lupa meminta barakah pada ulama dan menjaga sanad keilmuan. Jangan sampai kehadiran kita (di masyarakat) membuat masalah, tapi harus jadi bagian dari solusi.

 

NEXT