Reaksi Dunia Atas Meninggalnya Morsi

Ngelmu.co – Kabar meninggalnya Mantan Presiden Mesir, Muhammad Morsi, Senin (17/6), memicu berbagai reaksi, dari seluruh bagian dunia. Sebab, pria berusia 67 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya, setelah pingsan di pengadilan Kairo, saat sedang diadili atas tuduhan spionase.

Tak aneh rasanya jika kematian mendadak presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, yang tak lain merupakan seorang tokoh penting dalam Ikhwanul Muslimin, justru dipenjara. Itulah sebabnya tokoh-tokoh dunia ikut berkomentar.

Seperti Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang memberikan penghormatan kepada Morsi, dengan menyebutnya sebagai syahid.

Recep Tayyip Erdogan

“Semoga Allah merahmati saudara kita, Morsi, jiwa yang syahid dengan tentram,” tulisnya di media sosial Twitter, @RTErdogan, Senin (17/6).

Begitupun dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani yang mewakili Qatar, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Morsi dan juga rakyat Mesir.

Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani

“Kami menerima dengan sangat sedih berita kematian mendadak mantan presiden Dr. Muhammad Morsi. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan rakyat Mesir. Kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali,” tuturnya di media sosial yang sama, @TamimBinHamad, Senin (17/6).

Sementara Hamas memberikan penghormatan kepada Morsi, dan memuji perjuangan panjang Morsi yang selama ini menghabiskan waktu untuk melayani Mesir serta rakyatnya. Begitu pula dengan perjuangannya terhadap Palestina.

Juru Bicara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Stephane Dujarric juga menyampaikan belasungkawa kepada semua kerabat dan pendukung Morsi.

Stephane Dujarric

Sarah Leah Whitson yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara dari Human Rights Watch, menyebut kematian Morsi sebagai hal yang mengerikan, dan sepenuhnya dapat diprediksi, karena Morsi (sengaja) dipilih untuk dianiaya.

Pernyataannya tersebut terkait kegagalan pemerintah dalam memberikan perawatan medis yang memadai kepada Morsi.

Sarah Leah Whitson

“Apa yang telah kami dokumentasikan selama beberapa tahun terakhir adalah kenyataan bahwa ia berada dalam kondisi terburuk. Setiap kali muncul di hadapan hakim. Kejam dan tidak berperikemanusiaan. (Saat) ia meminta perawatan medis, (Morsi) tidak mendapatkannya, juga tidak boleh dikunjungi oleh keluarga,” pungkas Whitson.

Morsi mengembuskan napas terakhirnya, setelah memberikan keterangan di persidangan, dan sempat mengalami koma sesudah diberikan izin untuk berbicara kepada hakim. Usai sesi ditunda, Morsi jatuh pingsan dan dinyatakan meninggal dunia.

“Ia berbicara di depan hakim selama 20 menit dan sangat bersemangat, kemudian pingsan. Ia segera dilarikan ke rumah sakit tempat dia kemudian meninggal,” ungkap salah seorang sumber pengadilan.