Renungan di Hari Pertama Kerja

Renungan Al-Qur'an

Ngelmu.co – Meskipun tidak semua pihak, setidaknya, sebagian besar dari kita sudah harus menjalani hari pertama kerja di 2021, pada Senin (4/1) ini.

Maka tak ada salahnya menyelami renungan, berupa ‘dialog’ manusia dengan Al-Qur’an, tentang musibah [COVID-19].

Manusia bertanya kepada Sang Khaliq, “Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini?”

Al-Qur’an menjawab…

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan,” (QS. Al-Baqarah: 155).

“Mengapa kami harus diuji dengan wabah Corona seperti ini?”

Al-Qur’an menjawab…

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?,” (QS. Al-Ankabut: 2).

“Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya, Allah?”

Al-Qur’an menjawab…

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya,” (QS. At-Taghabun:11).

“Namun, mengapa harus terjadi pada kami?”

Al-Qur’an menjawab…

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (keimanannya),” (QS. Al-Ankabut: 3).

“Dari mana datangnya musibah ini, ya, Allah?”

Al-Qur’an menjawab…

“Dari mana datangnya ini? Katakanlah: ‘Itu dari dirimu sendiri’,” (QS. Ali Imran: 165).

“Tapi ya, Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami…,”

Al-Qur’an menjawab…

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS. Al-Baqarah: 216).

“Telah sesak napas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini…,”

Al-Qur’an menjawab…

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS. Al-Baqarah: 286).

“Kami tidak bisa bekerja, ya, Allah. Kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa…,”

Al-Qur’an menjawab…

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman,” (QS. Ali Imran: 139).

“Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami.”

“Rasanya, kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.”

Al-Qur’an menjawab…

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (QS. Yusuf: 87).

“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya, kecuali orang-orang yang sesat,” (QS. Al-Hijr: 56).

“Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini…,”

Al-Qur’an menjawab…

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram,” (QS. Ar-Ra’du: 28).

“Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami?”

“Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami, ya, Allah?”

Al-Qur’an menjawab…

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya,” (QS. Ath-Thalaq: 4).

“Tapi perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi.”

“Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?”

Al-Qur’an menjawab…

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya,” (QS. Hud: 6).

“Sudah selama ini kami menjalani kebijakan Stay at Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah.”

“Lelah, ya, Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini berlangsung…,”

Al-Qur’an menjawab…

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung,” (QS. Ali Imran: 200).

“Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?”

Al-Qur’an menjawab…

“Allah mencintai orang-orang yang sabar,” (QS. Ali Imran: 146).

“Adakah balasan atas kesabaran kami, ya, Allah?”

Al-Qur’an menjawab…

“Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan,” (QS. An-Nahl: 96).

“Alhamdulillah. Seberapa banyak-kah pahala yang akan Engkau berikan kepada kami?”

Al-Qur’an menjawab…

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas,” (QS. Az-Zumar: 10).

“Masya Allah. Lalu, bagaimana nasib kami kelak di akhirat, ya, Allah?”

Al-Qur’an menjawab…

“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) selamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu,” (QS. Ar-Ra’du: 23-24).

“Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Sekarang kami tenang, ya, Allah. Kami ridha dengan ketentuan-Mu, kami bersabar dengan ujian-Mu.”

Al-Qur’an menjawab…

“Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya,” (QS. Al-Bayyinah: 8).

“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar,” (QS. At-Taubah: 72).

Khasanah Al-Qur’an yang semoga bukan hanya terbaca, tetapi juga tertanam dalam hati. Aamiin allahumma aamiin.