Ngelmu.co – Resmikan 32 PAUD, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, jika pendidikan di fase itu menjadi yang terpenting.
“Investasi yang menghasilkan keuntungan ekonomi terbesar adalah investasi pendidikan pada usia dini,” tuturnya, mengutip gagasan peraih Nobel bidang ekonomi, James J Heckman.
Resmikan 32 PAUD: TPA dan SPS
Rabu (2/10) lalu, Anies meresmikan 32 Taman Penitipan Anak (TPA) Negeri dan Satuan Paud Sejenis (SPS) Negeri di Jakarta.
Salah satu yang baru saja diresmikan, terletak di Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan fokus dalam meningkatkan mutu serta kuantitas TPA dan SPS, fase emas pembelajaran bagi anak.
“Memang anak usia dini itu adalah fase paling mendasar. Semua yang kita pelajari dalam hidup adalah di usia paling dini, fase ini paling penting,” ujarnya.
“Karena itu, beri kesempatan bagi mereka yang nantinya berada di TPA atau SPS, untuk tumbuh berkembang,” sambung Anies.
Selain kualitas yang ditingkatkan, kuantitas TPA dan SPS, juga bertambah, agar para orang tua lebih mudah memonitor perkembangan anak, dan terjamin mendapatkan pendidikan sesuai dengan usianya.
“Kita menyadari, sebagian dari kita bekerja, dan mudah-mudahan dengan adanya TPA dan SPS ini, orang tua bisa lebih tenang dalam bekerja, dan anak-anak bisa bermain dengan leluasa,” kata Anies.
Tak lupa, ia menititipkan pesan kepada para pengelola TPA dan SPS, agar memberikan ruang lebih bagi anak untuk bermain dan mengembangkan imajinasinya.
“Pesan saya kepada pengelola, anak-anak harus diberikan ruang berekspresi bebas, jangan terlalu banyak aturan,” ucapnya.
“Bebas, dalam artian apabila mereka bersenang-senang dan berimajinasi, jangan dihentikan. Nanti saat mengelola PAUD, bayangkan usia anak yang hidup dalam dunianya, beri kebebasan dan ruang,” lanjut Anies.
Ke depannya, ia pun berharap, kuantitas TPA dan SPS Negeri, juga swasta, bisa terus bertambah. Sehingga seluruh anak di Jakarta, bisa mendapatkan pendidikan usia dini yang setara.
“Di Jakarta, kita tunjukkan investasi dalam pendidikan harus diberikan proposional, PAUD harus diperbanyak, karena di situ letak investasi pendidikan,” kata Anies.
“Saya berharap 32 ini jadi percontohan, dan PAUD yang dikelola masyarakat juga harus mendapat kesempatan yang sama. Tidak ada pembeda antara swasta dan negeri, kita targetkan PAUD di Jakarta partisipasinya 100 persen,” pungkasnya.
