Berita  

Respons KH Cholil Hingga HNW atas Permintaan Maaf Deddy soal Santri

Deddy Minta Maaf soal Santri
Foto: Instagram/mastercorbuzier

Ngelmu.co – Deddy Corbuzier mengaku salah, atas komentarnya terhadap para santri yang menutup telinga–karena enggan mendengar musik–saat mengantre vaksin.

Melalui video berdurasi 39 menit 4 detik yang terunggah di kanal YouTube-nya, Ahad (19/9) kemarin, ia menyampaikan permintaan maaf.

Mendapati pernyataan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis pun merespons.

Manusia Tempat Salah dan Keliru

Melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, ia mengetwit, “Manusia itu tempat salah dan keliru.”

“Jadi, kalau sudah minta maaf, berarti sudah selesai dan dimaafkan,” imbuhnya.

Namun, Kiai Cholil menekankan, bahwa persoalan kemarin tidak boleh berlalu bagai angin. “Perlu kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita,” tegasnya.

“Nah, yang payah itu kalau yang salah tak mengakui salah, dan cari-cari pembenaran. Apalagi ada yang membelanya,” pungkas Kiai Cholil.

Saran dari Warganet

Di sisi lain, selain menanggapi permohonan maaf Deddy, para pengguna Twitter juga memberi saran kepada yang bersangkutan.

Salah satunya, @sintamustikaw. “Sekali-kali undang di Podcast-mu, ulama-ulama seperti UAS, UAH, Buya Yahya, Gus Baha.”

“Supaya bisa lebih paham tentang Islam,” imbuhnya menyarankan.

Sementara menurut @IskanMuhammad, “Kalau gue jadi lo, gue cari santrinya, gue minta maaf, dan gue ajak makan-makan.”

Lebih lanjut, pemilik akun @tnketiga, mengaku salut dengan sikap Deddy.

“Tapi saya juga minta maaf sudah unlike dan block channel Anda,” tuturnya.

“Sayangnya, pernyataan ini enggak bisa mengubah sikap saya menjadi like dan subscribe,” sambungnya lagi.

Kata HNW

Sama dengan Kiai Cholil pun warganet, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), juga menanggapi permohonan maaf Deddy.

“Saya apresiasi Deddy Corbuzier, berani minta maaf, dan menyadari ketidaktahuannya soal santri tahfidh tutup telinga,” ujarnya, melalui akun Twitter pribadi.

“Islam mengajarkan sikap gentleman; minta maaf, dan memberikan maaf,” sambung @hnurwahid, yang kemudian menyarankan.

“Bagus juga kalau langsung mendatangi pesantren, menjumpai santri, dan declare [menyatakan], minta maaf. Insya Allah berkah,” tutup HNW.

Akui Salah, Deddy Minta Maaf

Sebelumnya, melalui video berjudul, ‘Maaf’, yang terunggah di kanal YouTube pribadinya, Deddy mengaku salah.

Berawal dari unggahan akun Instagram pribadi dari Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, @diaz.hendropriyono.

Ia mengunggah video para santri menutup telinga, karena enggan mendengarkan musik, saat mengantre vaksin.

Pada unggahannya itu, ia juga membandingkan sikap para santri dengan video warga Timur Tengah yang asyik berjoget.

Dari puluhan ribu komentar yang menyuarakan kemarahan atas takarir Diaz, Deddy merupakan salah satunya.

Pada kolom komentar, ia menulis, “Mungkin mereka lagi pakai AirPod. Terganggu. Ye kaaaan.”

Pernyataan itulah yang membuat sesama pengguna Instagram, mengkritik keras Deddy.

Beberapa hari berlalu, akhirnya, ia mengaku salah dan menyampaikan permohonan maaf.

Baca Juga:

Berikut sebagian pernyataan yang terunggah di akun Instagram @mastercorbuzier:

Saya mau minta maaf sebesar-besarnya, karena kemarin saya goblok saja, sudah.

Karena mengomentari masalah santri yang tutup kuping, ya. Sudahlah, itu mah memang sayanya bodoh banget saja.

Pada saat itu, tidak bisa melihat situasi yang terjadi pada saat itu.

Saya pikir, pada saat itu, mereka ini santri-santri, sedang mengantre vaksin, lalu dilarang dengar musik oleh gurunya.

Tapi gurunya mendengarkan musik, lalu mengambil video santri-santri tersebut.

Saya enggak punya pengetahuan bahwa mereka itu penghafal Qur’an, atau sedang menghafalkan Qur’an.

Yang saya tahu, pada saat itu lagi mengantre vaksin. Nah, ketika saya komen tentang AirPods, kenapa?

Karena kalau saya enggak mau terganggu, saya lagi di gym, ada musik dan sebagainya, saya pakai AirPods.

Tapi gini, tololnya, saya enggak tahu kalau mereka lagi menghafal Qur’an, dan itu harus diklarifikasi, itu saja.

Saya enggak tahu itu, dan saya minta maaf. Intinya memang saya harus belajar lebih banyak lagi, tapi apa pun itu, saya bodoh.

Sekali lagi, saya minta maaf, apa pun alasannya. Saya juga enggak sempurna jadi orang.

Pasti buat salah, dan bakal buat salah lagi. Jadi, kalau kalian berharap saya untuk sempurna tiap waktu, maaf, saya enggak bisa.

Jadi, sekali lagi saya minta maaf buat semua saudara-saudara saya yang terganggu, tersinggung, juga untuk para santrinya.

Karena masih banyak yang harus saya pelajari, apalagi tentang agama, dan tentang manusia.

Tapi enggak masalah, karena saya senang belajar. Jadi, terima kasih, dan maafkan saya.

Saya minta maaf buat semuanya, atas kegaduhan yang terjadi. Terima kasih.