Saat Segel Reklamasi Anies ‘Tak Mempan’

reklamasi

Ngelmu.co – Diketahui aktivitas pembangunan di Pulau C proyek reklamasi masih terus berjalan meski Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah menutup pulau tersebut pada 7 Juni 2018 lalu.

Dilansir dari CNNIndonesia, pada hari Rabu (17/7) aktivitas pembangunan masih berlangsung di lokasi Pantai Indah Kapuk II dan Pulau C. Nampak sejumlah pekerja tengah mengoperasikan alat-alat berat berupa crane dan eskavator di kedua lokasi tersebut.

Ketua Forum Masyarakat Nelayan Kampung Baru Dadap, Waisul Kurnia, mengatakan bahwa aktivitas pembangunan tetap berlangsung sejak hari H penyegelan pulau C dan D.

“Pas Pak Anies nyegel kan di Pulau D mungkin pihak Pemprov DKI enggak menyisir hingga Pulau C sehingga aktivitas pembangunan tetap berjalan,” ujar Waisul di Kampung Dadap, Rabu (17/7).

Baca juga: Penyegelan Pulau Reklamasi Contoh Penegakan Hukum yang Tidak Tebang Pilih

Ternyata, selain crane dan ekskavator terpantau juga terdapat kapal tongkang yang merapat di wilayah PIK. Sejumlah tiang-tiang pancang atau paku bumi juga sudah berdiri. Waisul pun mengatakan bahwa kapal tongkang tersebut sudah merapat sejak 9 Juli lalu.

Waisul menceritakan bahwa saat seorang warga yang berprofesi sebagai nelayan yang mencoba menyambangi kapal tongkang tersebut, pekerja di kapal tongkang sempat berdalih bahwa kapal tongkang milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pekerja di kapal tongkang tersebut menyebutkan bahwa kapal tongkang itu ditujukan untuk mengeruk dasar sungai.

Akan tetapi, setelah ditanya lebih jauh pihak pekerja yang menemui nelayan itu mengaku bahwa kapal tongkang itu ditujukan untuk membangun jembatan penghubung.

“Pemilik kapal tongkang itu juga enggak ada sosialisasi ke warga dari saat datang ke sini,” terang Waisul.

Di antara sejumlah pekerja yang masih melaksanakan aktivitas pembangunan di PIK II, nampak juga beberapa orang yang menggunakan seragam kepolisian. Bahkan, satu di antaranya memegang senjata jenis laras panjang.

Menurut Waisul, beberapa orang yang mengenakan seragam itu adalah benar aparat kepolisian. Diketahui bahwa mereka sudah berjaga sejak kapal tongkang datang ke wilayah PIK II.

“Iya tadi kita lihat sama-sama juga kan ada sekitar empat sampai lima aparat kepolisian,” terang Waisul.

Waisul menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan dengan kontraktor proyek yakni PT Waskita Karya dan PT Kukuh Mandiri Lestari. Kedua perusahaan tersebut merupakan pengembang. Adapun tujuan dari pertemuan yang digagas tersebut adalah untuk mengklarifikasi aktivitas pembangunan di PIK II dan Pulau Reklamasi C.

diberitakan sebelumnya, Anies telah menyegel 932 bangunan di Pulau C dan Pulau D pada Kamis (7/6) lalu. Adapun penyegelan tersebut disertai oleh penerbitan Pergub 58 Tahun 2018 tentang Badan Koordinasi Pengelolaan Pantura Jakarta yang diketuai oleh Sekretaris Daerah DKI, Saefullah.