Said Didu: Ada Bocoran Pegawai BUMN Dipaksa Hadiri Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf 13 April

Ngelmu.co – Senin (8/4) kemarin, Muhammad Said Didu mencuitkan dugaan yang sebelumnya sudah diulas oleh RMOL Jakarta, mengenai upaya kubu petahana menandingi jumlah massa yang hadir dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Ahad (7/4). Jumlah hadirin yang menembus angka lebih dari satu juta orang itu pun berusaha ditandingi. Seluruh pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diduga ‘dipaksa’ menampakkan batang hidung mereka, pada Kampanye Akbar Jokowi-Ma’ruf, di lokasi yang sama, Sabtu (13/4) mendatang.

“Ada Bocoran, 13 April Pegawai BUMN Dipaksa Hadiri Kampanye Jokowi di GBK, http://rmoljakarta.com, Ayo selamatkan BUMN,” tulisnya di akun Twitter @saididu.

Sebelumnya, informasi tersebut juga sudah disampaikan oleh akun Twitter @IreneViena, Senin (8/4). Menurut Irene, setiap pegawai BUMN yang datang ke GBK, nantinya akan diabsen. Jika mereka menolak untuk datang, maka akan ada sanksi keras yang menanti.

“Dengan kemasan HUT BUMN, seluruh pegawai BUMN dimobilisasi untuk menghadiri kampanye Jokowi pada 13 April 2019. Jika Anda @KPU_ID @bawaslu_RI benar kapok karena didelegitimasi oleh rakyat Indonesia, tunjukkan dengan mencegah pelanggaran UU Pemilu oleh kubu Jokowi ini,” tulis Irene tegas.

Bahkan, Irene melanjutkan cuitannya dengan menanyakan di mana nyali Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bersembunyi, sampai bisa kecolongan, membiarkan hal tersebut terjadi.

“Pegawai BUMN dipaksa harus meghadiri kampanye Jokowi 13 April 2019. Dicatat nomor hp. Diabsen kehadiran. Pegawai BUMN yang menolak hadir dikenakan sanksi mulai dari: Pembatalan bonus, Penundaan kenaikan pangkat dan golongan, Mutasi, dan seterusnya. Mana nyali Anda @KPU_ID @bawaslu_RI?” tanya Irene.

“Pegawai Negeri bukan Pegawai Jokowi. Pegawai Badan Usaha Milik Negara bukan Pegawai Badan Usaha Milik Jokowi. Kepolisian Negara RI bukan Kepolisian Jokowi. Tentara Nasional Indonesia bukan Tentara Jokowi. KPU RI bukan KPU Jokowi. Bawaslu RI bukan Bawaslu Jokowi. Paham? Waras?” lanjut Irene kesal.

Rencananya, selain akan mendengarkan orasi politik dari Jokowi-Ma’ruf, massa yang datang nanti, juga akan dihibur oleh band Slank. Mereka akan menggelar konser akbar sebagai bentuk dukungan untuk calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01. Konser tersebut bertajuk Konser Putih Bersatu ‘Menuju Kemenangan Indonesia Maju’.

Pertanyaannya, benarkah seluruh karyawan BUMN ‘dipaksa’ hadir ke Kampanye Akbar Jokowi-Maruf, Sabtu (13/4), untuk menandingi jumlah massa yang Ahad (7/4) kemarin, datang ke GBK atas dasar panggilan hatinya sendiri?