Berita  

Said Didu: Kalian Makin Tak Berakhlak dalam Mengelola BUMN

Mantan Koruptor Jadi Komisaris BUMN

Sindiran ‘Bismillah Komisaris’

Publik memprotes potret ini dengan banyak cara. Ada yang menyampaikan kritik keras, sampai akhirnya, muncul sindiran ‘Bismillah Komisaris’.

Begitu mudah menemukan cuitan bernada pujian untuk pemerintah di media sosial–khususnya Twitter.

Namun, hampir semua kicauan tersebut juga berujung dua kata templat, ‘Bismillah Komisaris’.

Twit yang sebenarnya sudah lama terdengar, tetapi pada akhir Mei lalu, menjadi semakin nyaring.

Tepatnya, setelah Erick, memercayakan posisi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kepada Abdee.

Bukan pertama kali, masyarakat menilai, sosok yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk duduk di bangku komisaris, tidak tepat.

Tak sedikit pula yang menganggap pengangkatan mereka adalah bentuk ‘politik balas budi’.

Sebab, yang mengantongi amanat adalah mereka yang dekat dengan para petinggi.

Selengkapnya, baca di:

Pertanyaannya, apakah sindiran tersebut berpengaruh? Publik dapat menilainya sendiri.

Terlebih dengan ditunjuknya mantan koruptor [proyek pembangunan PLTU di Tarahan, Lampung] Emir Moeis, sebagai komisaris di PT Pupuk Iskandar Muda [anak usaha dari BUMN PT Pupuk Indonesia].

Baca Juga:

Salah satu hal yang paling sering menjadi pertanyaan publik adalah, “Gak ada yang lain?”

Baca Juga: