Berita  

Soal ‘Doa Pakai Bahasa Indonesia’, Sekum Muhammadiyah: Tak Perlu Alergi Bahasa Arab

Sekum Muhammadiyah Bahasa Arab

Ngelmu.co – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, menanggapi pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

“Kalau saya berdoa, setelah salat, doa saya simpel, ‘Ya, Tuhan’, pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita ‘kan bukan orang Arab. Saya pakai bahasa Indonesia…”

Demikian pernyataan Dudung, pada video yang terunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (30/11/2021) lalu.

Deddy, menyambut tutur kata yang terekam pada detik ke-39 di menit ke-62 itu dengan tawa lebar.

Tak butuh waktu lama, video itu pun viral, hingga saat berita ini ditulis, sudah lebih dari 1,7 juta orang yang menonton.

Merespons hal tersebut, Mu’ti menyampaikan bahwa Allah, memiliki 99 nama. Salah satunya ‘Rabb’, yang artinya ‘Tuhan’.

Walaupun bukan bahasa Islam, tetapi Mu’ti berpesan, agar sebaiknya umat muslim berdoa dalam bahasa Arab, sebagaimana yang dicontohkan para nabi.

“Sebaiknya, masyarakat, khususnya umat Islam, tidak perlu alergi dengan bahasa Arab.”

“Walaupun bukan bahasa Islam, hubungan bahasa Arab dengan Islam, sangat erat.”

“Bahkan dalam hal tertentu, tidak dapat dipisahkan,” jelas Mu’ti, melalui pesan elektronik, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga:

Ia juga menyampaikan, bahwa doa merupakan salah satu jenis ibadah dalam Islam.

Ada pula doa yang merupakan bagian dari ibadah mahdlah; secara umum.

Doa dalam ibadah salat, misalnya, yang semuanya dalam bahasa Arab.

Namun, ada juga doa-doa di luar ibadah mahdlah. Sebagian merupakan doa yang dibaca oleh para nabi.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan hadis, yang kata Mu’ti, semua doa itu berbahasa Arab.

Itu mengapa ia mengimbau, bagi umat muslim yang mampu, sebaiknya, berdoalah sebagaimana yang dicontohkan oleh para nabi.

Namun, jika belum mampu membaca bahasa Arab dengan baik, atau berdoa seperti yang dicontohkan para nabi, Mu’ti mengatakan, boleh berdoa dalam bahasa apa saja.

Termasuk berdoa dengan bahasa Indonesia, ataupun bahasa lainnya.

“Allah adalah Tuhan semesta alam, termasuk Tuhan bangsa Arab, Indonesia, dan semua bangsa yang ada di dunia.”

“Allah Maha Mengetahui doa-doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya, dalam bahasa apa saja.”

“Bahkan, Allah mengetahui doa hamba-Nya yang terpendam dalam hati dan pikiran, tidak diucapkan dalam kata-kata,” jelas Mu’ti.

Doa adalah ibadah. Bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya berdoa dalam bahasa Arab.

Terutama jika terdapat contoh dan tuntunan dari Al-Qur’an dan sunah.

Bagi yang kurang fasih dalam bahasa Arab, atau ingin berdoa yang khusus, boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa lainnya.

Saya berdoa, semoga yang belum fasih berbahasa Arab, bersedia belajar, sehingga dapat berdoa dengan baik.

Sebelumnya, nama KSAD Dudung, sempat trending di media sosial Twitter, pada Rabu (1/12/2021) pagi.

Dari ribuan cuitan yang ada, warganet yang menyebut nama Dudung, tampak menanggapi berbagai pernyataan dari yang bersangkutan.

Mulai dari ‘Tuhan kita bukan orang Arab’, ‘Mendidih darah saya’, hingga soal Reuni 212.

Selengkapnya, baca di: