Ngelmu.co – Maulid merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awwal (berdasarkan kalender Islam).
Tahun ini, maulid nabi jatuh pada hari Sabtu, 9 November 2019.
Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat Nabi.
Sebagai bentuk kecintaan kepada baginda Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kendati demikian, terdapat dua versi terkait asal usul kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ada riwayat yang bersumber dari sahabat Nabi–mengungkapkan jika Nabi Muhammad–lahir pada Senin 12 Rabiul Awwal [bertepatan dengan tahun gajah].
Sedangkan, menurut riwayat yang bersumber dari ahlul bait Nabi, Rasul lahir ketika terbit fajar, hari Jumar 17 Rabiul Awwal tahun gajah.
Meski terdapat berbagai versi, namun kelahirannya tetaplah menjadi malam yang mulia.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dilahirkan dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah, beliau lahir di Kota Mekkah.
Lahirnya Nabi Muhammad di bulan Rabiul Awwal seiring musimnya bunga berkembang disebut merupakan isyarat bahwa ajaran yang ia bawa, akan berkembang di seluruh dunia.
Ayahanda Nabi Muhammad meninggal dunia ketika berada di perjalanan pulang setelah berdagang dari Syam dan kemudian singgah di Madinah.
Sang ayah sakit sebelum ia meninggal dunia, saat itu Nabi Muhammad masih berada di dalam kandungan, sehingga ia belum sempat melihat buah hatinya lahir.
Itulah ulasan singkat tentang kelahiran Nabi Muhammad.
Baca Juga:
Nah, ketika kita memperingati Maulid Nabi, sebanarnya tidak ada anjuran khusus untuk membaca doa tertentu.
Hanya saja, umat Muslim biasanya menyambutnya dengan berbagai doa juga sholawat, serta memanjatkannya sebagai ungkapan cinta kepada sang Rasul.
Di antara doa yang biasa dilantunkan yakni sholawat Nabi yang kerap dibaca ketika pagi, siang, sore, juga malam hari setelah mengerjakan salat lima waktu.
Dilansir dari berbagai sumber, ada bermacam sholawat nabi yang bisa diamalkan oleh umat muslim.
1. Maulid Nabi, Sholawat Ma’tsuroh
Sholawat ma’tsuroh merupakan sholawat yang kalimat, cara membaca, waktu mebaca, dan juga keutamaannya, telah diajarkan oleh Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sendiri.
أللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحّمَّدٍ نِالنَّـبِىِ اْلأُمِّىِّ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ
Artinya: “Ya Allah! Limpahkanlah sholawat kepada Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya.”
2. Maulid Nabi, Sholawat Ibrahimiyah
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Artinya: “Ya Allah, limpahkan sholawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaiman yang telah Engkau limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya sebagaiman Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Sholawat ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan segala macam kebutuhan hidup dunia dan akhirat;
- Memperoleh rahmat serta keselamatan dunia dan akhirat;
- Mendapatkan kewibawaan yang sangat besar terhadap orang lain;
- Menarik dan memperluas rizki dengan sebanyak-banyaknya;
- Mendatangkan segala macam hajat, serta dapat mempercepat tercapainya semua cita-cita.
3. Maulid Nabi, Sholawat Al-Fatih
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِماَ سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى إِلٰى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَقِيْمِ. صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ.
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagai pemuka sesuatu yang terkunci, dan penutup sesuatu (para nabi) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan membawa kebenaran serta petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepada keluarga dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya dengan pangkat dan kedudukan yang agung.”
Keutamaan dari sholawat Al-Fatih:
- Menghilangkan segala kesempitan hidup dan segala urusan yang sulit;
- Menghapus dosa-dosa kecil;
- Bertemu dengan Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam mimpi;
- Bertemu dan berkumpul dengan nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di akhirat kelak.
4. Maulid Nabi, Sholawat Quthbul Aqthab
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلـمُرْسَلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلأَعْلٰى إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنَ.
Artinya: “Ya Allah, berikan rahmat takdzim kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di masa-masa permulaan dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, di masa-masa penghabisan dan berikan rahmat kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai utusan serta berikan rahmat kepda nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kepada orang-orang yang memiliki kemiliaan sampai hari kiamat.”
5. Maulid Nabi, Sholawat Ummy
اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagai hamba, Nabi, dan utusan-Mu yang Ummy (tidak bisa membaca dan menulis) beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya.”
Keutamaan sholawat Ummy:
- Barang siapa yang membaca sholawat Ummy ini sebanyak 80 (delapan puluh) kali pada mala Jum’at, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya selama 80 (depalan puluh) tahun.
- Jika sholawat Ummy ini dibaca sebanyak 500 (lima ratus) kali pada malam Jum’at, maka niscaya ia tidak akan mati sebelum berjumpa dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dalam keadaan sadar.
Baca Juga:
