Berita  

Singgung Ledakan Monas Terjadi Pasca Reuni 212, Yusuf Dumdum Dikritik

Ngelmu.co – Kabar tentang ledakan di Monumen Nasional (Monas), Selasa (3/12) pagi, beredar di berbagai media, termasuk media sosial, salah satunya Twitter. Seperti yang disampaikan oleh Yusuf Dumdum.

Pemilik akun Twitter @yusuf_dumdum itu, membagikan foto terkait peristiwa ledakan di Monas.

“Sehari Pasca Reuni 212, Terjadi Ledakan di Monas,” tulisnya di awal cuitan.

“Pada sekitar pukul 07.25 WIB, Selasa, tanggal 3 Desember 2019, telah terjadi ledakan di dalam Monas, sektor dekat kantor Kemendagri.

Korban Serka Fajar (putus tangan) dan Praka Gunawan (luka paha bagian dalam/selangkangan) anggota Gartap Jakarta,” lanjut Dumdum menjelaskan.

Namun, ia yang menyinggung ledakan di Monas terjadi sehari pasca Reuni 212, membuat warganet melemparkan kritik.

Sebab, mereka menganggap Dumdum, berusaha untuk mengaitkan peristiwa nahas itu, dengan silaturahmi akbar, Senin (2/12) kemarin.

Mahendra Fadilla: Kenapa harus dengan kalimat “Pasca Reuni 212”? Mau mengerucutkan sebabnya?

Tricks Ternote: Lagi framing nyalahin acara reuni 212 nih. Cari duit kok gitu amat.

Firman Nur Arif: Sehari pasca reuni 212. Nanggung banget kata-kata lo, krucutkan lagi lebih jauh. Jangan nanggung-nanggung.

Syaza Azzahra: Kenapa lo kaitkan sama 212? Dasar BACIN, emangnya yang bisa punya granat asap siapa? Otak isinya cuma kebencian.

Galih Priambodo Putra: Kaitannya sama reuni 212 apa, Bong?

Zyn: Si @yusuf_dumdum ini punya empati gak sih? Masih nyempet-nyempetin buat framing untuk Reuni 212.

Baca Juga: 2 Anggota TNI Jadi Korban Ledakan di Monas

Sebelumnya, Dumdum yang membagikan dua foto berkaitan dengan korban ledakan itu, juga menjelaskan jika ledakan berasal dari granat asap.

“Sumber ledakan terkonfirmasi dari granat asap yang ditemukan oleh kedua anggota TNI tersebut, saat olahraga di Monas.

Ketika dipegang, kemudian granat asap meledak di tangan kiri Serka Fajar (Putus Tangan). Foto dan video lain tidak saya posting karena terlalu ngeri. 🙈,” pungkasnya.

Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, pihaknya belum mengetahui asal granat asap yang diduga menjadi sumber ledakan di Monas.

Tetapi menurutnya, granat asap bisa dimiliki pasukan pengendalian massa (Dalmas) Polri.

“Granat asap itu ‘kan bisa dimiliki oleh anggota-anggota kita’ seperti pasukan Dalmas dan lain sebagainya. Mungkin bisa tertinggal atau sebagainya,” tuturnya.

“Kami belum tahu ini asalnya dari mana, kami akan dalami nanti,” sambung Gatot, kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).