Skandal Media AS 2017, HOAX dari ABC News tentang TRUMP Sebabkan Pasar Saham Anjlok

Ngelmu.co – Media mainstream AS selama ini “berjuang” keras untuk menjatuhkan Trump. Mereka berusaha dengan segala cara. Ya, dengan menghalalkan segala cara walaun dengan cara mengenyampingkan fakta atau bahkan mengubah fakta sebenarnya.

Nah, pada awal Desember 2017, seorang koresponden ABC New Brian Ross memberitakan bahwa Trump memerintahkan Michael Flynn, salah seorang kepercayaannya, untuk menghubungi pemerintah Rusia selama kampanye pilpres 2016.

Berita tersebut berada dalam konteks penyelidikan tim kampanye Trump oleh Special Counsel dengan tuduhan tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia untuk memenangkan pilpres 2016.

Terkait dengan hal itu, Trump menolak tuduhan tersebut. Dia mengatakan bahwa tuduhan tersebut dirancang partai Democrat yang sedang mencari alasan menjelaskan kekalahannya di pilpres.

Ternyata fakta yang kemudian terungkap adalah memang benar bahwa Trump memerintahkan Flynn untuk kontak dengan Rusia, namun perintah tersebut diberikan setelah Trump memenangkan pilpres.

Jadi tuduhan kolusi seperti itu tidak benar. Bahkan kontak dengan Rusia tersebut dalam rangka membicarakan kerjasama mengalahkan ISIS.

Akibat pemberitaan berita palsu tersebut, pasar saham AS yang terus-menerus memecahkan rekor sejak Trump menjabat presiden, langsung anjlok 350 poin. Pasar saham kembali membaik setelah ada klarifikasi.

Trump menunjukkan kemarahannya dengan menyarankan mereka yang dirugikan dengan anjloknya pasar saham untuk menuntut ABC News ke pengadilan.

Atas kesalahan yang dilakukan, ABC News pada akhirnya men-skors Brian Ross selama empat minggu tanpa gaji. Sekali lagi, terjadi senjata makan tuan. Media AS terlalu menggebu-gebu, bahkan saling bersaing, untuk menjatuhkan Presiden Trump.

Bisa dikatakan, ketidaksukaan terhadap seseorang bukan lantas menjadikan kita berbuat apa saja, menghalalkan segala cara agar orang tersebut jatuh. Sebaiknya media tidak mengambil kesimpulan, tapi memberikan fakta yang ada.