Berita  

Soal Corona, Dokter Gunawan ‘Sentil’ Sekjen PSI yang Sebut Avigan Ampuh

Dokter Gunawan Sekjen PSI

Ngelmu.co – Dokter Ahli Urologi, Gunawan, ‘menyentil’ Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, yang menyebut Avigan ampuh dalam cuitannya, Jumat (20/3) kemarin.

“Rapid test sudah dimulai, Avigan yang terbukti ampuh di Cina-Jepang sedang didatangkan, realokasi budget 60-an triliun sudah dilakukan, terutama program untuk rakyat kecil yang terdampak,” tulisnya.

“Wisma atlet, hotel, dan RS BUMN dijadikan RS khusus Covid-19. Bismillah #IndonesiaOptimis #BersamaLawanCorona,” sambung @AntoniRaja.

Merasa ada yang kurang pas dengan isi cuitan Antoni, dr Gunawan pun menyampaikan penegasan.

“Soal efficacy obat, diam aja lah buzzer, biar ahlinya yang bicara, cari tema lain untuk di-buzzer-in, malah bikin runyam,” balas @GundiDr.

“Saya setuju layak dicoba, tapi dibilang terbukti ampuh, ngaco, semua kandidat obat Covid-19, masih tahap uji klinis, belum ada yang ‘terbukti ampuh’, belum lagi bicara adverse effect-nya,” lanjut Gunawan.

Warganet pun ikut mengkritik. Mereka mempertanyakan maksud kata ‘ampuh’ yang ditulis oleh Antoni.

Ikhwan: Di media elektronik milik official Cina saja, dibilang masih dalam tahap uji coba dan penelitian, dan hasilnya so far “overwhelming”, buzzeRp asal nge-buzzer biar ngalir recehan ke rekening.

Selo Yoga: Saya baca artikel, Avigan itu gak mempan kalau sakitnya sudah parah. WHO juga gak menyarankan penggunaan Avigan 500 mg dalam waktu 8 hari.

Yanu Aryanto: Jepang punya 2 juta Avigan, gak dipake karena gak efektif. PRC baru tahap uji klinis, kita mau deploy buat masyarakat. However PRC it seems is always right in Indonesia. SMH.

Hanna Liza: Ampuh dari mana hei d*ngu. Korea Selatan menolak Avigan, karena belum ada riset Avigan bisa mengobati COVID-19. Pun halnya dengan Jepang, menolak Avigan, karena memiliki efek samping yang berisiko tinggi terhadap wanita hamil. Jangan sebar hoax. Tidak usah sok tahu jika awam ilmu farmasi!

Baca Juga: Soal Corona, Pemerintah Pusat Dinilai ‘Pingpong’ Anies Baswedan

Terlepas dari itu, dokter Dirga Sakti Rambe, juga menyampaikan imbauan senada, sebagai berikut:

“Cara menyikapi penggunaan Klorokuin, Favipiravir, dan obat-obat lain:

Situasi #Covid19 extraordinary. Korban bertambah terus. Terapi belum ada.

Obat-obat tersebut pada sekian ratus/ribu pasien, menunjukkan hasil yang baik, walau tidak semua.

Jangan mengklaim obat-obat tersebut PASTI efektif. Namun, worth trying.

Sorry ini ya, Anda semua yang bukan tenaga kesehatan/peneliti, jangan buang-buang energi ngurusin obat.

Memahaminya butuh ilmu. Bukan baca 1-2 artikel terus ngebacot. Percayakan pada dokter. Berbuat sesuai porsi masing-masing.

Tanya diri Anda, apakah sudah melakukan semua upaya pencegahan?

Lu ngapain repot-repot nyari cara kerja obat. Gimana cara obat membunuh virus. Apakah virusnya mati atau enggak.

Lu ngapain buang-buang waktu baca hasil trial di negara lain, sementara tidak punya ilmu untuk menafsirkan hal-hal seperti itu.

Di rumah, diem, jangan nularin dan ketularan,” demikian penjelasan yang ia sampaikan melalui akun Twitter, @dirgarambe, Sabtu (21/3).