Ngelmu.co – Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Uno, menanggapi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pasangan calon (paslon) seminggu sebelum debat Pilpres 2019 berlangsung.
Sandi berharap debat kandidat debat pilpres putaran pertama nanti, bukan ajang untuk saling serang, namun mengangkat gagasan dari masing-masing pasangan calon.
“Saya ikut saja sama peraturan KPU. Dan harapan kami debat itu tidak saling serang menyerang tapi justru mengangkat gagasan dari masing-masing pasangan calon,” kata Sandi di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (6/12), dikutip dari Kumparan.
Sandi mengatakan akan jauh lebih baik jika debat pilpres nanti bisa mengangkat masing-masing gagasan capres dan cawapres untuk pemerintahan selama 5 tahun ke depan.
Seperti, kata Sandi, bagaimana menghadirkan pemerintahan kuat dengan pola kepemimipinan yang tegas, pemerintahan yang bersih khususnya topiknya adalah korupsi, komitmen masing-komitmen pasangan calon dan pendalaman visi dan misi itu yang bangsa Indonesia inginkan dari sesi debat itu.
Sandi menyebutkan bahwa timsesnya tak menyiapkan juga pertanyaan rahasia bagi lawan debat, melainkan akan mempertanyakan aspirasi masyarakat yang dirinya terima selama safari ke beberapa wilayah di Indonesia.
Sandi mengungkapkan keinginannya di dalam debat nanti bisa menghadirkan solusi bagi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti lapangan pekerjaan, harga bahan-bahan pokok, dan aplikasi hukum bisa tajam ke bawah tumpul ke atas.
“Kami ingin debat itu menghadirkan solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat jadi enggak ada yang rahasia. Apa yang saya ungkapkan berkali-berkali selama 120 hari mungkin tentang lapangan kerja, harga-harga bahan pokok yang stabil, bagaimana hukum itu bisa tajam ke bawah tumpul ke atas,” papar Sandi.
Namun, di satus sisi, Sandi sangat menyayangkan KPU yang membatalkan pemaparan visi dan misi masing-masing paslon yang merupakan hal yang ditunggu oleh masyarakat luas.
