Berita  

Soal SMK, Anies Lakukan Revitalisasi, Ridwan Kamil akan Evaluasi

Anies Lakukan Revitalisasi

Ngelmu.co – Gubernur DKI Jakarta akan mendatangkan 60 orang ahli asal Jerman untuk mendampingi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Anies lakukan revitalisasi sebagai bentuk kepeduliannya terhadap para pelajar SMK di Jakarta.

Anies Lakukan Revitalisasi
Anies Lakukan Revitalisasi

“Jakarta akan mendapatkan pendampingan 60 senior expert ini untuk anak-anak kita di SMK,” ujar Anies di Dinas Pendidikan DKI, seperti dilansir Tempo, Senin, 19 Agustus 2019.

Anies Datangkan 60 Orang Ahli

Para pakar professional tersebut terdiri dari berbagai bidang, yang meliputi bidang industri, teknik, hingga perhotelan. Menurut Anies, senior expert tersebut merupakan program Jerman bagi pensiunan ahli-ahli yang masih ingin berkarya.

Salah satunya lanjut Anies, mereka datang ke Indonesia untuk memberikan pendampingan untuk siswa-siswi SMK. Mantan Mendikbud itu menilai, dengan pengalaman dan keahlian expert tersebut dapat menginspirasi siswa-siswi SMK untuk memiliki daya saing yang tinggi, bahkan hingga level global.

“Kehadiran expert tersebut mungkin hanya sebentar di kelas bersama siswa-siswi, namun inspirasinya akan terus ada dalam pikiran siswa dan siswa kita,” ujar Anies.

Dia menilai para siswa SMK di Jakarta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Menurut Anies, rasa keingintahuan ini harus mendapatkan wadah yang tepat.

“Anak-anaknya yang tadi mereka istilahkan penuh dengan rasa ingin tahu. Kalau siswa memiliki curiosity, maka itu tanda-tanda anak kita adalah pembelajar. Itu tanda-tanda yang sangat positif sekali,” tegas Anies.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Ratiyono mengungkapkan, bahwa untuk tahun ini sudah ada tujuh ahli asal Jerman yang memberikan pendampingan, 16 ahli sedang melakukan pendampingan, dan 37 ahli lainnya baru akan memberikan pendampingan kepada siswa-siswi SMK di Jakarta.

Ridwan Kamil Akan Lakukan Evaluasi

Itulah bentuk kepedulian Anies yang ditunjukkan kepada para siswa-siswi SMK tersebut. Namun, di sisi lain, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, justru akan mengevaluasi sistem pendidikan di SMK.

Bahkan, bukan tidak mungkin SMK yang tidak produktif mencetak lulusan siap bekerja, akan dibubarkan atau dengan kata lain ditiadakan.

Ridwan Kamil pun meminta dewan pendidikan kepengurusan 2019-2024 yang baru saja dilantik, tepatnya pada Rabu, (17/7/2019) untuk mengevaluasi hal tersebut.

“Saya baru saja lantik dewan pendidikan. Mereka secara tupoksi memberikan masukan nasehat kritisi di level tingkat 2 level provinsi dan ke menteri juga,” kata RK kepada wartawan usai pelantikan.

RK berpesan kepada dewan pendidikan agar memberikan masukan dan inovasi untuk kemajuan pendidikan di Jabar. Ia berharap, dalam lima tahun kepengurusan indeks pendidikan bisa meningkat.

“Tugasnya 5 tahun saya titip agar indeks pendidikan Jabar meningkat dengan inovasi-inovasi,” ungkap dia, seperti dilansir Detik.

Dalam waktu dekat, ia meminta kepada dewan pendidikan untuk segera mengevalusai SMK. Sebab, berdasrakan statistik, lulusan SMK masih penyumbang pengangguran terbesar di 2019.

“Saya minta untuk mengevaluasi SMK karena secara statitistik masih penyumbang pengangguran terbesar di 2019. Kita terapkan 2020 apa ada sebagian yg dibubarkan atau direposisi,” tutur dia.

Menurutnya, sistem pendidikan SMK harus mengikuti perkembangan saat ini. Hal itu sesuai dengan arah ekonomi nasional.

“Karena yang namanya SMK harus sesuai dengan arah ekonomi baru. Sekarang makin digital berarti arah ekonomi ke sana,” ujar RK.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statitik, tingkat pengangguran terbuka pada Februari lalu mencapai 7,73 persen. SMK menjadi penyumbang terbanyak pengangguran dibandingkan jenjang pendidikan lainnya mencapai 12,22 persen.