Berita  

Sri Lanka Akan Larang Burkak dan Tutup 1.000 Madrasah, MUI Mengecam Keras

Sri Lanka to ban burqa shut many Islamic schools

Ngelmu.co – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras rencana pemerintah Sri Lanka melarang penggunaan burkak, demi keamanan nasional.

Terlebih, otoritas negara tersebut juga akan menutup 1.000 sekolah Islam (madrasah).

“Mengecam dengan keras sikap dan tindakan pemerintah Sri Lanka yang menyinggung dan menyakiti hati umat Islam sedunia.”

Demikian kata Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas, Ahad (14/3) lalu.

Baginya, tidak adil menutup sekolah Islam serta melarang penggunaan burkak, hanya karena perbuatan segelintir orang.

Anwar, menyebut sikap pemerintah Sri Lanka ini sebagai tindakan terorisme by the state.

“Tindakan radikal dan teroristik yang dilakukan oleh negara terhadap umat Islam Sri Lanka,” tuturnya.

“Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia, mengimbau supaya pemerintah Sri Lanka, menghormati hak-hak orang Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya,” tegas Anwar.

Lebih lanjut, ia mengaku khawatir, sikap Sri Lanka akan memantik emosi Muslim dunia.

“Menurut saya, ini mencerminkan Islamofobia. Jadi, pemerintah Sri Lanka mengembangkan Islamofobia,” kata Anwar.

“Saya menyimpulkan, ini tindakan dari pemerintah Sri Lanka adalah tindakan yang tidak terpuji,” imbuhnya.

“Jadi, orang Sri Lanka, seharusnya menghormati agama-agama yang ada,” pungkas Anwar.

Baca Juga: Lewat Referendum, Swiss Larang Penggunaan Cadar di Tempat Umum

Mengutip Reuters, pada Ahad (14/3), Sri Lanka menyatakan alasan akan menutup madrasah dan melarang penggunaan burkak adalah demi keamanan nasional.

Rencana tersebut mereka sampaikan pada Sabtu (13/3), melalui Menteri Keamanan Publik Sarath Weerasekera, dalam konferensi pers.

Weerasekera mengatakan, pihaknya telah menandatangani proposal terkait, pada Jumat (12/3).

Lalu, meminta persetujuan Kabinet Menteri. Tanpa menjelaskan lebih lanjut, ia mengatakan, “Burkak itu mengerikan.”

“Berdampak pada keamanan nasional,” lanjut Weerasekara, Sabtu (13/3) lalu.

“Di awal, kami punya banyak teman Muslim, tetapi wanita dan gadis Muslim, tidak pernah mengenakan burkak,” imbuhnya lagi.

“Itu adalah tanda ekstremisme agama yang muncul baru-baru ini. Kami pasti akan melarangnya,” sambung Weerasekara.

Ia juga bicara soal rencana pemerintah menutup lebih dari 1.000 madrasah.

“Tidak ada yang bisa membuka sekolah dan mengajarkan apa pun yang Anda inginkan kepada anak-anak,” ujar Weerasekara.

Sebagai informasi, Sri Lanka telah melarang penggunaan burkak untuk sementara, pada 2019 lalu.

Tepatnya, setelah terjadi pengeboman gereja dan hotel oleh satu kelompok yang menewaskan lebih dari 250 orang.