Berita  

Stasiun TV Korsel MBC: Hobi Menghina, Lalu Minta Maaf

MBC Korea

Kami, MBC, menayangkan siaran yang merusak semangat olimpiade, terkait persahabatan, solidaritas, dan persatuan masyarakat bumi di tengah bencana global Corona.

Pada tanggal 23 malam, dalam proses pengenalan masing-masing negara.

Selama siaran acara pembukaan olimpiade, foto dan keterangan sangat tidak pantas terkait beberapa negara, ditayangkan.

Selain itu, pada tanggal 25, selama siaran sepak bola, keterangan sembrono yang tidak menghormati atlet negara lawan, disiarkan.

Sebagai Direktur Utama konten MBC, saya, menundukkan kepala untuk meminta maaf.

Kepada orang-orang di negara yang terluka oleh siaran yang tidak hati-hati, dan kurang mempertimbangkan negara-negara partisipan, serta kepada pemirsa yang kecewa.

Akhir pekan lalu adalah waktu yang paling menyakitkan dan menghancurkan, sejak saya dilantik sebagai Dirut MBC.

Saat kami mengidentifikasi masalah pertama, ditemukan bahwa, ada masalah dengan norma pengenalan dan sistem inspeksi konten, yang tidak dapat dihentikan dengan tindakan ‘disipliner’, terhadap kru produksi tertentu.

Kami akan menyelidiki penyebabnya secara menyeluruh, dan bertanggung jawab.

Kami juga akan melakukan renovasi besar-besaran, melakukan segala upaya untuk mencegah terulangnya kecelakaan.

Dengan memperkuat kode penyiaran, peraturan perusahaan, dan peraturan tinjauan internal, serta membuat komite etika juga sistem tinjauan konten.

Secara khusus, kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkat kesadaran di seluruh perusahaan.

Sehingga norma-norma produksi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan universal, dan keragaman budaya, serta menekankan kesadaran hak asasi manusia.

Begitu juga dengan kesetaraan gender, dapat diwujudkan ketika memproduksi seluruh konten, bukan hanya olahraga.

Kami telah bekerja keras untuk memperkuat daya saing konten kami, dan mengurangi defisit.

Namun, kami sangat menyadari, bahwa kami kehilangan kepercayaan dari orang-orang, semuanya akan sia-sia.

Kami akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tanggung jawab sebagai penyiar publik, dengan upaya ekstra, dan kami akan mengembalikan kepercayaan pemirsa.

Sekali lagi, saya menundukkan kepala dan meminta maaf.

Kembali Terulang

Namun, apakah MBC, benar-benar belajar dari kesalahan? Sepertinya, tidak.

Pasalnya, setelah menghina sejumlah negara–termasuk Indonesia–MBC, justru dengan ringannya, meremehkan pencapaian atlet negaranya sendiri.

Pejudo An Chang Rim, meraih perunggu di kelas 73 kilogram putra, Olimpiade Tokyo 2020.

Ia berhasil mengalahkan pejudo Azerbaijan Rustam Orujov, 1-0.

Tetapi penyiar MBC, seolah mengisyaratkan medali perunggu dari An Chang Rim [yang gagal ke final usai kalah 0-10 dari pejudo Georgia Lasha Shavdatuashvili] sebagai hasil yang mengecewakan.

“Ini bukan medali yang kita inginkan, tapi saya pikir, kita akan cukup puas atas keringat dan air mata yang dicurahkan para atlet kita selama lima tahun terakhir.”

Begitu kata si penyiar, yang sampai ke telinga pelatih timnas judo putri Korea, Jo Jun Ho.

“Medali perunggu ini adalah hadiah yang berharga,” tegas Jo Jun Ho.

Lagi-lagi, setelah komentar tersebut viral, dan MBC, kembali memanen kecaman dunia, CEO Park Sung Jae, kembali minta maaf.

Ia, menyebut siaran yang dianggap melecehkan itu terjadi karena kurang kehati-hatian.

Kata Netizen Indonesia

Kekonyolan berulang MBC, juga tak lepas dari komentar netizen Indonesia. Termasuk mereka yang menggemari segala hal berbau Korsel.