Berita  

Sudah Dimaafkan Korban, Pelaku Curi HP Demi Anak Belajar Kaget Polisi Datang

Curi HP untuk Anak Belajar
Pihak kepolisian melakukan mediasi antara korban dan pelaku.

Ngelmu.co – Seorang ayah berinisial A (41), terpaksa mencuri ponsel, demi anaknya bisa belajar secara daring di tengah pandemi. Mengetahui fakta ini, A pun dimaafkan. Korban, melalui anaknya, Ahmad Teguh, telah mencabut laporan yang sebelumnya dibuat.

“Tadinya keluarga sempat lapor polisi terkait kehilangan HP tersebut,” kata Teguh, Selasa (4/8).

“Tapi melihat kondisi yang mencurinya, kami jadi gak tega,” sambungnya, seperti dilansir Garut Express.

Ketika ponsel milik sang ayah hilang, Teguh, sempat mencari lewat sebuah aplikasi.

Lokasi keberadaan ponsel pun ditemukan, tak jauh dari rumah ayahnya.

Saat memastikan dengan mendatangi lokasi, ponsel ada di sebuah rumah gubuk.

Teguh yang meminta izin masuk, disambut ramah oleh keluarga A.

“Saat di dalam, saya terkejut melihat HP Bapak saya yang hilang, sedang digunakan tiga anak yang belajar secara online,” beber teguh.

Ia pun menanyakan hal tersebut kepada A, yang tak memungkiri telah mencurinya.

“Saya prihatin dengan kondisi korban, tapi caranya salah,” ujar Teguh.

“Si Bapak yang mengaku telah mencuri HP tersebut, mengaku salah. Bahkan dirinya sambil menangis memohon maaf,” pungkasnya.

Baca Juga: Patriot Militan di Tengah Pandemi

Sejak itu, A merasa masalah sudah selesai.

Namun, kenyataannya, ia masih harus dikejutkan dengan kedatangan rombongan dari Polsek Tarogong Kaler, Garut.

“Kami datang ke sini bukan untuk memperkarakan pelaku, tapi kedatangan kami untuk membantu anak yang bersangkutan.”

Jelas Kapolsek—yang mengaku di-utus Kapolres Garut, AKBP Dede Yudy Ferdiansah—saat ditemui di kediaman A, Selasa (4/8).

Hal itu dilakukan, guna membantu memenuhi kebutuhan anak A, demi bisa terus mengikuti pembelajaran secara daring.

Pada kunjungannya itu, Kapolsek, menyampaikan bantuan berupa ponsel android, kartu SIM, dan kuota internet.

“Alhamdulilah, anak korban sudah kita bantu. Kita belikan HP baru, lengkap dengan SIM card, dan kuota,” tuturnya.

“Jadi sekarang perkaranya sudah dicabut. Jadi A, dan keluarganya bisa bernapas lega, karena semua persoalannya sudah selesai,” tutupnya.