Berita  

Sudah Keterlaluan, Dokter Minta Anji Diseret ke Jalur Hukum

Dokter COVID Anji Hukum

Ngelmu.co – Usai mengomentari foto jenazah pasien Corona, hingga dikecam Pewarta Foto Indonesia (PFI), menyingkat COVID-19 dengan cvd, penyanyi Erdian Aji Prihartanto (Anji), belum berhenti menuai kontroversi. Bahkan kini, ia membuat banyak tenaga medis geram; di tengah perjuangan mereka.

Salah satu respons tegas disampaikan oleh dokter spesialis mata, Ferdiriva Hamzah.

Ia meminta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menyeret Anji dan Hadi Pranoto—seseorang yang disebut pakar mikrobiologi—ke polisi.

“Seret ke jalur hukum,” ujarnya, melalui media sosial Twitter, @ferdiriva, seperti dikutip Ngelmu, Senin (3/7).

Pada cuitannya itu, ia menautkan link berita portal yang memberitakan kegusaran IDI, dengan perilaku Anji.

Demikian pula dengan dokter spesialis bedah umum, Aris Ramdhani.

Menurutnya, perbuatan Anji, sangat membahayakan; menghadirkan narasumber tak jelas latar belakang keilmuwannya, tetapi mengklaim menemukan obat.

“Kali ini apa yang Anji, lakukan sudah keterlaluan dan membahayakan orang banyak,” tulisnya melalui akun Twitter, @arisrmd.

“Mengajukan isu bahwa obat COVID, sudah ada tanpa mengikuti prosedur uji klinis atau apa pun,” sambungnya.

“Terutama untuk golongan masyarakat yang cenderung percaya begitu saja dengan influencer. Demi konten,” kritiknya lagi.

Bukan hanya Ferdi dan Aris, dokter spesial paru, Jaka Pradipta, pun menilai isi obrolan Anji dengan Hadi, menyesatkan.

“Mau mencoba membuat koreksi informasi yang sangat sesat di video wawancara @duniamanji dan sang profesor,” tuturnya.

“Tapi hampir semuanya ngawur. Saya mohon sekali @duniamanji, menghapus video tersebut. Sudah tidak bisa dikoreksi. Kacau berat,” imbuh pemilik akun Twitter @jcowacko, itu.

Pasalnya, Jaka khawatir, video tersebut dapat meracuni pikiran masyarakat.

“Dengan literasi masyarakat Indonesia yang kurang, video ini akan sangat toksik,” tegasnya.

“Semua yang diucapkan tidak ada bukti, ini akan menjadi masalah baru, bila video ini viral dan disebarkan di grup WhatsApp,” lanjut Jaka.

“Astaghfirullah… Saya mohon secepat-cepatnya video ini dihapus,” sambungnya lagi.

Kini, video berjudul ‘Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!’, itu memang sudah ‘dicopot’ oleh YouTube.

Sayangnya, pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, justru pesimis, Anji dan Hadi, akan benar-benar terjerat hukum.

“Kenapa setiap kebohongan yang disampaikan influencer atau tokoh yang berwenang, tidak pernah ditindak?” kritiknya lewat Twitter, @drpriono.

“Tidak mungkinlah sejak awal pandemi, ‘Para menteri saja ngomong ngawur, sampai terakhir promosikan kalung ajaib’, dst,” imbuhnya.

“Kalau sekarang ada yang ditindak, bisa berlaku surut, berani?” lanjutnya lagi.

Bukan hanya para tenaga medis yang geram dan kecewa dengan sikap Anji.

Masyarakat luas pun menyayangkan, karena sebagai publik figur, Anji, dinilai tak memikirkan dampak dari apa yang ia bicarakan.

Tak terkecuali komika Bintang Emon, yang selama ini memang kerap menyampaikan kritik dengan caranya.

Bersama rekannya, Arif Brata dan Ardit Erwandha, ia membuat video sindiran, ‘Exclusive Mas Jumanji’.

Sebelumnya, Anji, membuat konten tentang orang yang disebutnya pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto.

Ia mengklaim, Hadi—yang disebutnya profesor—telah menemukan obat COVID-19, dan berhasil menyembuhkan ribuan nyawa.

Netizen, bahkan sampai menyelisik soal Hadi Pranoto; yang juga disebut Anji, sebagai dokter dan pakar mikrobiologi.

Namun, jejak akademisi Hadi, di Google Scholar dan sitasi, tidak berhasil ditemukan.

Padahal, pada videonya bersama Anji, Hadi mengaku, sudah 20 tahun meneliti obat COVID-19 itu.

Tetapi latar belakang pendidikannya, tidak ditemukan. Netizen justru menemukan, pemilik nama dan wajah yang sama itu, merupakan anak Surya Atmaja.

Surya Atmaja adalah pembuat hajat khitanan di Bogor, yang mengundang Rhoma Irama, beberapa waktu lalu.

Atas peristiwa itu, kemudian, Hadi, meminta maaf lewat konferensi pers.

Terlepas dari itu, seorang pengguna Twitter, @wowrfd, mengaku ‘ulah’ Anji, sukses menghancurkan hatinya.

Pada cuitannya itu pula, ia mengunggah video berdurasi 59 detik, yang memperlihatkan bagaimana perjuangan para tenaga medis, melawan COVID-19.