Sudirman Said Ungkap Politisi Sontoloyo yang Pernah Disinggung Jokowi

Ngelmu.co, TEGAL – Menteri ESDM RI periode 2014-2016 Sudirman Said mengungkap politisi sontoloyo yang disinggung Presiden Joko Widodo baru-baru ini.  Sebelumnya, saat menerima pimpinan gereja dan rektor/ketua perguruan tinggi Kristen di Jakarta, Rabu (24/10/2018), Jokowi mengeluarkan istilah politisi sontoloyo.

Menurut Sudirman Said, politisi sontoloyo adalah sosok yang merusak sistem demokrasi di Indonesia.

Dia pun menceritakan dihadapan ribuan generasi milenial Kota Tegal, Jawa Tengah dalam tajuk kepemimpinan era milenial pada Kamis (25/10/2018) di Shangrilla Hall Kota Tegal, dirinya pernah berhadapan dengan sosok tersebut beberapa waktu lalu.

Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, diantaranya Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Shalahuddin Uno, Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Mantan Menteri Pertanian Suswono.

Saat menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman mengatakan dirinya berhasil membongkar kongkalingkong dalam perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Dalam upaya, yang kemudian dikenal dengan kasus Papa Minta Saham ini, Sudirman berhadapan dengan kekuatan besar.

Inilah kemudian yang disebu dengan politisi sontoloyo. Karena setelah itu, banyak mata tersedot terkait kasus megakorupsi KTP Elektronik yang melibatkan bekas Ketua DPR Setya Novanto.

Menurut Sudirman, dinamika pelik mewarnai perkara yang menyedot perhatian banyak orang ini. Mulai dari drama sakit Setya Novanto, hingga kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiang lampu jalan, hingga dugaan menghalangi penyidikan KPK.

Pada akhirnya, Setya Novanto yang merupakan politisi Partai Golkar itu dituntut hukuman 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan oleh jaksa penuntut umum. Mantan Ketua Umum Golkar itu dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi e-KTP yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 2,5 triliun.

“Itulah yang disebut politisi sontoloyo, yang merusak sistem, memperlemah KPK, membuat drama tiang listrik, hukum dipermainkan, sudah ditetapkan tersangka, kemudian melakukan pra peradilan, dan akhirnya berakhir di tiang listrik,”katanya pria yang merupakan direktur materi debat kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

Secara khusus, dia juga menyebut tidak ada politisi sontoloyo dalam tim BPN Prabowo-Sandi. Dia kemudian mengenalkan sosok-sosok yang bergabung di tim kampanye Prabowo Sandi adalah sosok yang memiliki integritas dan profesional.

“Pak Ferry ini adalah menteri yang sukses tanpa meninggalkan catatan negatif, Pak Suswono juga menteri pertanian yang sukses tanpa catatan negatif, apalagi Bang Sandi, beliau adalah sosok pengusaha sukses yang memulai karir dari bawah, dari 3 karyawan menjadi 50 ribu karyawan sebelum masuk ke dunia politik,”jelasnya.

Untuk itu, Sudirman Said mengajak ribuan generasi milenial yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk selalu memegang kaidah kepemimpinan kunci inggris agar tak jadi politisi sontoloyo.

“Kunci Inggris, tahu rahasia kunci Inggris, bisa dibawa dalam keadaan apapun, begitu juga kunci Inggris kehidupan, ada empat, kompetensi , kemudian jejaring atau network, kemauan terus belajar, terus membangun kompetensi, dan jangan lupa untuk selalu jujur,”kata dia.