Survei Voxpol: 61,9 Persen Responden Nilai Cagub PKS Paling Layak dan Mampu Pimpin Sumbar

Cagub Sumbar Mahyeldi Ansharullah

Ngelmu.co – Sebanyak 61,9 persen responden menilai Calon Gubernur Mahyeldi Ansharullah, yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), paling mampu dan layak untuk memimpin Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Data tersebut berdasarkan hasil survei Voxpol Center Research and Consulting, pada 2-12 November lalu.

“Dengan perolehan 61,9 persen [setuju Mahyeldi memimpin Sumbar, bersama calon wakil gubernur Audy].”

Demikian kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, di Padang, Ahad (22/11) lalu.

Sementara yang tidak setuju adalah 17,8 persen, dan 20,4 persen lainnya tidak menjawab.

Lanjut ke pasangan Mulyadi-Ali Mukhni, mendapat 59,4 persen suara setuju.

Kemudian 22,1 persen tidak setuju, dan 20,3 persen tidak menjawab.

Lalu pasangan Nasrul Abit-Indra Catri, memperoleh 54,1 persen suara setuju.

Responden yang tidak setuju sebesar 26 persen, dan yang tidak menjawab sebesar 19,9 persen.

Terakhir untuk pasangan Fakhrizal-Genius Umar, mengantongi 43,1 persen suara setuju.

Sebesar 32,8 persen responden tidak setuju, dan tidak menjawab sebesar 24,3 persen.

Pangi, mengatakan survei tersebut juga mengungkap persentase pemilih rasional, sebesar 46,5 persen.

“Pemilih rasional pada segmen ini menentukan pilihan politiknya atas dasar pertimbangan prestasi, integritas, kapasitas, kompetensi, dan akseptabilitas,” bebernya.

“Oleh karena itu, rekam jejak kandidat menjadi preferensi dasar pertimbangan yang sangat penting memutuskan pilihan politiknya,” imbuhnya.

Menurut Pangi, kandidat yang berprestasi menjadi pilihan paling objektif di segmen tersebut.

“Janji politik yang sifatnya wacana, sebatas angan-angan dan baru, akan sangat tidak relevan mempengaruhi pemilih yang rasional,” ujarnya.

“Pemilih lebih percaya bukti kerja nyata, ketimbang janji politik,” sambung Pangi, mengutip Antara.

Maka ia pun menjelaskan, tingginya akseptabilitas Mahyeldi adalah karena sebagai kepala daerah, yang bersangkutan memiliki segudang prestasi.

Hal itu Mahyeldi, buktikan lewat berbagai penghargaan yang ia raih, selama menjadi Wali Kota Padang.

“Salah satu prestasi dan penghargaan terbaru Wali Kota Padang non-aktif Mahyeldi adalah terpilih menjadi wali kota terbaik se-Indonesia, versi Metro TV,” ungkap Pangi.

“Warga Sumatra Barat, patut berbangga, salah satu putra terbaiknya menerima penghargaan bergengsi ini,” lanjutnya.

Baca Juga: Sandiaga Harap Gerindra Menangi Pilkada Sumbar Demi Marwah Prabowo, Warganet Bertanya

Masih mengutip Antara, survei Voxpol Center, juga menunjukkan persepsi masyarakat Sumbar, terhadap kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Mayoritas menganggap Mahyeldi-Audy, sebagai sosok pemimpin yang paling sederhana dan merakyat, daripada kandidat lain.

Raihan persentase Mahyeldi-Audy untuk hal ini sebesar 25 persen, kemudian Nasrul Abit-Indra Catri, 23 persen; Mulyadi-Ali Mukni, 21,4 persen; dan Fakhrizal-Genius Umar, 5,6 persen.

Tetapi 10,9 persen responden, masih merahasiakan jawaban mereka, dan yang mengaku tidak tahu pun tidak menjawab adalah 14,1 persen.

Menurut Pangi, Mahyeldi, memang calon Gubernur Sumbar yang catatan hartanya paling sedikit.

Demikian tertuang pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada situs KPK, Rabu (9/9) lalu.

Pangi pun menilai, Mahyeldi-Audy, yang juga diusung oleh PPP, punya kesempatan lebih besar untuk menang di Pilkada Sumbar 2020, 9 Desember mendatang.

“Faktor kesederhanaan menjadi salah-satu alasan utama rakyat mencintai para pemimpinnya,” jelasnya.

“Pemimpin sederhana dipandang dekat dan perhatian pada rakyat, turut merasakan apa yang rakyat rasakan, dan keberpihakannya jelas,” lanjut Pangi.

“Mendahulukan kepentingan rakyat dalam mencari solusi dan jalan keluar, dari setiap persoalan yang dihadapi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan 800 responden.

Adapun Margin of error, kurang lebih 3,47 persen. Level of confidence sebesar 95 persen, dan quality control 20 persen.