Berita  

Susaningtyas Khawatirkan Bahasa Arab, Begini Jawaban Ustaz Hilmi

Ustaz Hilmi Firdausi Respons Susaningtyas
Foto: YouTube/medcom id

Ngelmu.co – Ustaz Hilmi Firdausi turut menanggapi kekhawatiran pengamat militer, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati (Nuning), atas bahasa Arab.

Tepatnya, yang bersangkutan menyampaikan hal ini ketika bicara soal Taliban.

Ada bagian dari pernyataan Nuning, yang menyinggung soal bahasa Arab, seperti berikut:

Bagaimana kita mau tidak khawatir, ya, kalau kita lihat anak muda kita.

Lalu, murid-murid di sekolah, sudah tidak mau menghormat kepada Merah Putih.

Lalu, tidak mau melakukan lagu Indonesia Raya, dan lain sebagainya, dan semua itu berbahasa Arab.

Pernyataan Nuning ini terdapat pada video yang terunggah di kanal YouTube medcom id, Ahad (5/9) lalu.

Berjudul, ‘Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?‘.

Mendengar hal tersebut, publik pun langsung ramai berkomentar. Mayoritas dari mereka keberatan dengan penilaian Nuning.

Termasuk Ustaz Hilmi. Melalui akun Twitter pribadinya, @Hilmi28, ia melayangkan beberapa pertanyaan.

“Ibu tahu enggak, ulama dan santri yang ikut berjuang merebut kemerdekaan itu belajar bahasa Arab?“

“Lalu, sila-sila Pancasila juga mengambil serapan bahasa Arab. Apa hubungan dengan terorisme?“

“Memangnya, OPM itu berbahasa Arab? Eh, Bu, coba cek koruptor triliunan, ada enggak yang berbahasa Arab?“

Pada kesempatan yang sama, Nuning juga membahas soal partai politik, antara lain:

Di negara kita ini ‘kan sudah banyak sekali lembaga pendidikan yang kiblatnya itu sudah Talibanis, lah, ya.

Mereka sudah tidak mau menghormat kepada bendera, lalu kemudian tidak mau pasang fotonya presiden.

Tidak mau menghafal menteri-menteri, tidak mau menghafal parpol-parpol.

Nah, itu semua juga harus diwaspadai, karena itu, sekolah itu ‘kan pabrik dari calon pemimpin kita, gitu, ya.

Baca Juga:

Masih melalui media sosial Twitter, Ustaz Hilmi, pun kembali menanggapi pernyataan Nuning tersebut.

“Baiklah, nanti saya instruksikan anak-anak di sekolah hafal nama-nama parpol.“

“Terutama parpol yang juara korupsi. Hadeeehh, aya-aya wae,“ kritik Ustaz Hilmi.

Halaman selanjutnya >>>

“Ibu pengamat, tolong baca ini…“