Berita  

Susul AS, Pengacara Mesir Tuntut 10 Triliun USD ke Pemerintah Cina

Pengacara Mesir Tuntut Pemerintah Cina

Ngelmu.co – Pengacara Mesir, Mohamed Talaat, menyusul langkah advokat asal Amerika Serikat, Larry Klayman, yang pekan lalu mengajukan gugatan denda ke pemerintah Cina, sebesar 20 triliun USD. Sementara Talaat, menuntut Presiden Xi Jinping, atas COVID-19 yang menyebar di negaranya, sebesar 10 triliun USD.

Pengacara Mesir Tuntut Pemerintah Cina

Jika Klayman, menuding Beijing, mengembangkan hingga menyebarkan virus Corona, sebagai bentuk senjata biologis—sebagaimana laporan yang dipublikasikan di situs web Freedom Watch (organisasi HAM yang di-ketuainya)—tidak demikian dengan Talaat.

Tuntutan pengacara Mesir itu, berdasar pada komentar Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut COVID-19 berasal dari Cina, bahkan melabelkan sebagai ‘Virus China’.

Talaat, juga mendasarkan tuntutan dari berbagai sumber media [tak disebutkan], yang menyebut bahwa Cina, telah membuat virus sebagai senjata biologis.

Tercatat 1.450 Kasus

Hingga hari ini, Rabu (8/4), Mesir, telah mencatatkan 1.450 kasus positif COVID-19, dengan 94 kematian.

Dilansir Arab News, Talaat menyampaikan alasannya mengambil tindakan hukum terhadap pemerintah Cina, yakni untuk melindungi hak-hak negaranya.

Langkah itu ia ambil, usai kantor-kantor berita, hingga Trump, menyebut COVID-19 merupakan ‘buatan Cina’.

Diketahui, Talaat yang tinggal di Gharbeya, Selatan Kairo, mengajukan gugatan melalui kedutaan besar Cina di wilayahnya.

Bahkan, melalui media sosial, ia juga mendesak Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, agar menangani kasus ini, dan membentuk komite ahli hukum internasional, guna membantu membawa masalah ini ke otoritas tertinggi.

Meskipun hingga berita ini ditulis, Talaat, dikabarkan belum berkoordinasi dengan siapapun di pemerintahannya.

Maka ia menegaskan, pemerintah Mesir tidak ikut campur dalam masalah peradilan, karean mempertahankan sikap netral.

Membantah Tudingan Jurnalis Kuwait

Talaat juga membantah, pernyataan yang dilontarkan oleh seorang jurnalis Kuwait, yang menyebut bahwa langkah itu merupakan jalan ‘orang-orang Mesir mengejar dolar’.

“Saya ingin bertanya, mengapa dia tidak menyerang Amerika Serikat, atau pengacara yang mengajukan kasus terhadap Cina di AS? Apakah hanya karena saya seorang pengacara Mesir?” tanya Talaat.

“Orang-orang Mesir, mengajukan kasus pengadilan terhadap presiden Cina, memintanya membayar 10 triliun USD, karena virus Corona dan penangguhan penerbangan Mesir,” tegasnya.

Baca Juga: Sejumlah Negara yang Menolak, Sebut Peralatan Medis Buatan Cina Tak Berfungsi

Di sisi lain, Talaat mengklaim, sejumlah warga Italia, juga telah menghubungi dan meminta berkoordinasi ‘demi pemerintah’.

“Jika komunikasi berlanjut, saya pasti akan memberi tahu pemerintah Mesir, mengenai rincian dan nama untuk mencegah eksploitasi kasus ini,” kata Talaat.

Ia menambahkan, bahwa penangguhan penerbangan ke dan dari Mesir, merupakan tindakan serius.

“Ketika keadaan kembali normal dan penerbangan kembali, saya akan dapat terbang ke mana saja di dunia, untuk mengabarkan kasus saya, dan secara hukum mengejar pemerintah Cina,” tuturnya.

“Apa yang saya lakukan adalah langkah pertama, dari apa yang akan dilakukan kemudian,” sambungnya.

“Kami sebagai warga Mesir, memiliki hak. Presiden negara terbesar di dunia, mengonfirmasi masalah ini. Amerika menderita banyak kematian yang tidak terjadi pada semua perang yang dilancarkannya,” pungkas Talaat.