Berita  

Syekh Ali Jaber Hafiz Sejak Usia 11 Tahun

Syekh Ali Hafiz Sejak 11 Tahun

Ngelmu.co – Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber [Syekh Ali Jaber], yang lahir di Madinah, 3 Februari 1976, telah menjadi hafiz sejak usia 11 tahun.

Dengan motivasi sang ayah, suami dari Umi Nadia [wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat] itu tekun membaca Al-Qur’an sejak kecil.

Syekh Ali yang merupakan anak pertama dari 12 bersaudara, mensyukuri ketegasan ayahnya dalam mendidik agama, khususnya Al-Qur’an dan sholat.

Sekalipun sewaktu masih kecil, sang ayah tidak segan untuk ‘memukul’-nya, jika tidak menjalankan sholat.

Mengutip Sindo News, keluarga Syekh Ali, juga dikenal religius. Di Madinah, ia, memiliki masjid besar untuk syiar Islam.

Sang ayah, menuntut anak sulungnya itu untuk meneruskan perjuangan dalam syiar Islam.

Akhirnya, Syekh Ali, menyadari bahwa apa yang ia jalani adalah kebutuhan.

Hingga di usia 11 tahun, Syekh Ali, berhasil menghafal 30 Juz Al-Qur’an.

Syekh Ali yang meninggalkan istri dan anak-anaknya, pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyyah Madinah [lulus di tahun 1989].

Begitu pun di Madrasah Tsanawiyyah Madinah [lulus di tahun 1992], dan Madrasah Aliyyah Madinah [lulus di tahun 1995].

Syekh Ali, juga Mulazamah [melazimi] pelajaran-pelajaran Al-Qur’an, Masjid Nabawi, Madinah, pada 1997.

Ia yang merupakan penceramah dan Imam masjid di Madinah, juga berperan sebagai guru tahfiz Al-Qur’an.

Baik di Islamic Centre, Masjid Agung Al-Muttaqin, pun Cakranegara Lombok NTB.

Syekh Ali juga merupakan Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara, Lombok NTB.

Ia juga menjadi Imam Sholat Tarawih, Imam Sholat Idul Fitri, di Masjid Agung, Jakarta.

Pemilik Yayasan Syekh Ali Jaber itu juga pernah menjadi pengajar di Pesantren Tahfiz Al-Qur’an Al-Asykar, Puncak, Jawa Barat, [termasuk menjadi juri di acara Hafiz, RCTI].

Baca Juga: UAS Ingin Satu Majelis Bersama Syekh Ali di Surga Nanti

Hari ini, kepulangan Syekh Ali menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjadi duka [bukan hanya bagi umat Muslim, tetapi untuk masyarakat Indonesia, pun dunia].

“Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabb-nya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau.”

Syekh Ali, wafat [dalam keadaan negatif COVID-19] di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), pukul 08.30 WIB.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga beliau husnul khatimah, dan Insya Allah, Syahid.

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.