Berita  

Syekh Sudais Tegaskan Karikatur Nabi Muhammad Bagian dari Terorisme

Syekh Sudais Karikatur Nabi Muhammad Terorisme

Ngelmu.co – Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdur-Rahman Al-Sudais, menegaskan jika pembuatan karikatur Nabi Muhammad, terlebih menampilkannya, adalah bagian dari terorisme, juga radikalisme.

“Tidak-lah karikatur penghinaan dan aksi buruk, kecuali bagian dari terorisme dan radikalisme yang mengobarkan kebencian, serta rasisme.”

Demikian tuturnya, dalam mimbar Jumat (30/10), Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, mengutip Antara.

“Sesungguhnya kami melancarkan dari mimbar yang mulia ini, mimbar kebaikan, kebenaran, dan perdamaian.”

“Seruan yang tulus secara global, kepada seluruh dunia, segala penjuru dan tempat, agar berhias dengan akhlak Nabi yang mulia, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

“Penyeru kepada perdamaian yang menyeluruh, kasih sayang yang sempurna antara pengikut syariat yang berbeda-beda, tanpa menyakiti, berselisih, atau mengeluarkan ejekan pun makian terhadap semua simbol agama.”

“Khususnya pribadi para Nabi yang suci, shalawatullahi ‘alaihim ajma’in,” ujar Syekh Sudais.

Baca Juga: Bukan Hanya Muslim, Umat Kristen Timur Tengah juga Kecam Macron

Atas nama Muslim dunia, ia, mengecam dan menentang keras pernyataan yang bertindak zalim terhadap kedudukan kenabian dan risalah, khususnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Kebebasan berekspresi, kata Syekh Sudais, tidak berlaku dengan mengarahkan penghinaan atau olokan terhadap kesucian, juga simbol agama.

Sesuatu yang menghina pun mengolok kesucian pun agama, merupakan pelanggaran terhadap etika.

Pihak-pihak yang kebablasan berpendapat, semestinya menjaga nilai-nilai kemanusiaan, dan menghargai perasaan orang lain.

Jika menyimpang dari nilai-nilai tersebut, maka sesungguhnya, mereka telah merusak pengertian moral bagi kebebasan.

“Penghinaan yang seperti ini, sebenarnya melayani orang-orang yang berpikir radikal, yang ingin menyebarkan kebencian antara komunitas kemanusiaan,” kata Syekh Sudais.

“Sementara Islam, bersih dari semua ini pun yang demikian,” pungkasnya.