Berita  

Tak Merasa Perlu Minta Maaf, UAS Tegaskan: Ini Soal Aqidah

Tak Merasa Perlu Minta Maaf

Ngelmu.co – Usai memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jl. Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8), Ustadz Abdul Somad (UAS) tegaskan, dirinya tak merasa perlu minta maaf.

Mengapa ia tak merasa perlu minta maaf kepada pihak yang tersinggung? UAS menjelaskan, karena saat itu dirinya hanya menjelaskan tentang aqidah agamanya, yakni Islam.

“Saya menjelaskan tentang aqidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya,” tutur UAS, seperti dilansir Detik.

“Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?” imbuhnya bertanya.

UAS pun membacakan surat Al-Maidah ayat 73: “Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga. Dalam satu, satu dalam tiga”.

“Saya jelaskan itu di tengah umat Islam, otomatis orang yang mendengar itu tersinggung atau tidak? Tersinggung?” ujarnya.

“Apakah perlu saya meminta maaf? Itu ajaran saya. Kalau saya minta maaf, berarti ayat itu mesti dibuang, Nauzubillah,” lanjut UAS.

Ia pun mengatakan, meskipun menyampaikan ceramahnya bukan melalui salah satu stasiun televisi dan terbuka untuk umum, dirinya tak mungkin melarang para jemaah untuk tidak merekamnya dengan gawai.

“Saya di mana-mana menyampaikan ceramah tak mungkin saya tanya satu-satu. ‘Matikan HP, matikan HP’. Saya di mana-mana ceramah, HP orang hidup,” kata UAS.

“Orang merekam, tak bisa saya larang itu,” sambungnya.

UAS juga menjelaskan, bahwa tak mungkin ia membuat perjanjian kepada semua yang datang ke kajiannya.

“Tak mungkin kemudian saya buat perjanjian ‘semua yang masuk sini (perjanjian pakai) materai Rp6 ribu, jangan disebarkan’, payah sekali ceramah ini sekarang,” pungkas UAS.

Sebelumnya, UAS juga sudah memberikan klarifikasi terkait video ceramahnya tentang Salib, yang saat ini viral.

Hal itu ia sampaikan ketika berceramah di salah satu masjid, di Simpang Kelayang, Riau, Sabtu (17/8) malam, seperti yang diunggah channel YouTube FSRMM TV, Ahad (18/8).

“Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur, karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya?” tutur UAS di depan para jemaah.

“Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-membuat untuk merusak hubungan (UAS menjawab salah satu pertanyaan dalam sesi tanya jawab kala itu.

Pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, tapi untuk intern umat Islam.

Menjelaskan pertanyaan tentang patung, dan kedudukan Nabi Isa alaihissalam, untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Pengajian itu lebih tiga tahun yang lalu, sudah lama, di kajian subuh Sabtu, di Masjid An-Nur Pekanbaru, karena saya rutin pengajian di sana.

Satu Jam pengajian, diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab, tanya jawab. Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai warga yang baik, saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu, saya tidak akan takut, karena saya tidak merasa salah. Dan saya tidak pula ingin merusak kesatuan serta persatuan bangsa,” jelas UAS.