Tanggapan Jokowi Disebut PKI dan ‘Tukang Ngutang’

Joko Widodo

Ngelmu.co – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dirinya merasa risih dengan penyebaran hoax yang dialamatkan kepada dirinya terkait sebutan PKI dan ‘tukang ngutang’.

Tanggapan tersebut diangkat oleh Jokowi di hadapan relawan yang tergabung dalam Galang Kemajuan (GK). Di hadapan para relawannya tersebut, Jokowi kembali menyinggung soal isu Partai Komunis Indonesia atau PKI yang dikait-kaitkan dengannya. Presiden menyatakan bahwa lawan politiknya kerap menyematkan stigma PKI tanpa dasar yang jelas.

“Saya jawab, saat itu saya ke pesantren, saya ngomong tahun 1965 PKI dibubarkan. Saya baru umur 3 atau 4 tahun, apa ada PKI balita,” ujar Jokowi di acara Konvensi Nasional GK Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 April 2018, seperti yang dikutip oleh Viva.

Jokowi menuturkan bahwa isu komunis selalu ditujukan lawan politiknya untuk menggerus citranya selama terjun ke kancah politik. Dengan nada tinggi dan terlihat kesal Jokowi menilai bahwa pihak-pihak yang menggunakan narasi kebohongan akan dirinya makin tak masuk akal.

Saat menyampaikan kekesalannya tersebut, Jokowi juga menampilkan gambar lewat layar besar. Saat itu, Jokowi memperlihatkan foto wajahnya yang disanding-sandingkan oleh penyebar hoax dengan D.N Aidit, pemimpin PKI.

“Ini waktu (sambil menunjukkan foto) DN Aidit pidato tahun 1955. Saya cari. Saya lahir belum, tapi berjejer (foto) sama DN Aidit coba. Ini isu apa-apaan, tidak beradab seperti itu,” kata Presiden.

Jokowi mengatakan bahwa isu PKI sebenarnya tak mempan, namun pihak lawannya memiliki cara lain sebagai bentuk kampanye hitam kepada dirinya yang kembali dilancarkan. Seperti pembangunan infrastruktur yang begitu masif di masa pemerintahannya yang tak luput jadi bahan untuk menyerang.

Pembangunan infrastruktur tersebut berusaha oleh pihak lawan politiknya diarahkan pada isu makin bengkaknya utang pemerintah.

“Ganti lagi, isu utang. Ya ndak? Isu utang, saya dilantik utangnya sudah Rp2.700 triliun. Ini saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp250 triliun. Kalau 4 tahun sudah tambah 1.000 (Rp1.000 triliun). Ngerti enggak ini. Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak saja,” kata Jokowi.